Ribut Waidi. Ya, nama tersebut menjadi salah satu legenda sepak bola nasional setelah menentukan kemenangan Indonesia ketika menghadapi Malaysia pada partai final SEA Games 1987 di Senayan, Jakarta.
Tanggal 20 September 1987, ribuan penonton yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno dibuat gemas setelah Indonesia bermain imbang 0-0 hingga babak kedua usai. Baru berjalan 1 menit, Senayan mendadak bergemuruh menyambut gol Ribut Waidi pada menit ke-91. Emas pertama untuk Indonesia di cabang sepak bola!
Ribut tutup usia pada Minggu pagi, 3 Juni 2012 lalu karena penyakit jantung. Sepekan sebelum ia wafat, BOLA sempat berbincang banyak dengan pemain asal Trangkil, Kabupetan Pati itu, ketika bermain sepak bola dengan rekan seangkatannya di PSIS dan jurnalis olah raga di Semarang. Ribut berharap Indonesia kembali berjaya setelah terakhir meraih emas pada 1991.
Tak hanya itu. Ribut juga mengutarakan pemikirannya yang amat simpel terhadap sepak bola dan menjadikan seragam Garuda begitu sakral di matanya. Seperti apa filosofi Ribut Waidi? Simak cerita lebih lengkap di Mingguan BOLA edisi 2541, terbit Kamis 19 Desember.
Editor | : | Wiwig Prayugi |
Komentar