CEO Persijap, Said Basalamah, mengungkapkan sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang sudah disusun, Persijap membutuhkan dana minimal Rp13 miliar untuk mengarungi perjalanan di ISL 2014.
"Jumlah itu merupakan perhitungan pengeluaran minimalis sehingga kami wajib memperoleh dana lebih besar jika ingin keuangan aman hingga kompetisi usai," kata Said.
CEO yang juga pengusaha asal Malaysia itu menegaskan jumlah Rp13 miliar merupakan perhitungan untuk kompetisi dua wilayah. Apabila ISL 2014 diputuskan digelar satu wilayah, pengeluaran dipastikan membengkak.
"Kami belum menyusun anggaran jika liga unifikasi nanti diputar satu wilayah. Yang jelas jumlahnya pasti jauh lebih besar. Selain itu, kalau PSSI memutuskan menggelar ISL 2014 dengan satu wilayah, artinya jumlah peserta hanya 16-18 tim. Jika itu terjadi, Persijap bisa saja terpental," ucap Said.
Namun, Said tak mau berandai-andai. Persijap saat ini disebutnya masih berpatokan pada hasil verifikasi ISL lalu yang meloloskan 22 tim sebagai peserta sementara ISL 2014.
"Kami terus fokus dalam pencarian investor dan sponsor untuk musim depan untuk menutupi kekurangan dana. Dari Rp13 miliar itu sekitar Rp8-9 miliar bisa kami peroleh dari tiket pertandingan, subsidi, dan sponsor sehingga kami harus upayakan sumber lain untuk menutupi kekurangan dana itu," kata Said
Saat ini Persijap sedang bernegosiasi calon investor serta dengan perusahaan produk makanan sebagai calon sponsor. Baik calon investor dan sponsor itu berasal dari Malaysia.
Editor | : | Aning Jati |
Komentar