19 Desember.
Kejuaraan Junior Master akan diikuti oleh pebulutangkis nasional kelompok remaja usia 17 tahun dan taruna usia 19 tahun. Sebanyak empat nomor akan dipertandingkan yakni, tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri.
"Pada prinsipnya, PBSI membuka pintu selebar-selebarnya kepada pemain muda yang berpotensi untuk didata dan diinventarisasi. PBSI akan aktif dan tidak hanya menunggu, tapi juga menjemput bola sesuasi dengan standar atlet yang diinginkan," jelas Anton Subowo, Sekretaris Jenderal PBSI di Cipayung, Jakarta, Senin (16/12).
Meski hanya sebuah kejuaraan junior, tetapi PBSI akan memperlakukan aturan internasional dan standarisasi fisik dan teknik dalam menyeleksi pebulutangkis muda terbaik.
"Kami mempersiapkan mereka sejak dini supaya ke depan dapat menjadi juara Indonesia. Dari hasil ini dapat dilihat untuk target Olimpiade pada 2020. Nantinya akan dilihat, atlet akan dibina di klub atau pelatnas," tambah Anton
Peserta Kejuaraan Junior Master diambil berdasarkan rangking nasional selama 2013 serta prestasi dalam sejumlah turnamen yang masuk dalam kalender PBSI seperti kejuaraan nasional, sirkuit nasional, dan kejuaraan Pertamina Open.
Di kelompok remaja usia 17 tahun dan taruna usia 19 tahun, terdapat 16 pebulutangkis bertanding masing-masing di nomor tunggal putra dan putri, sedangkan terdapat masing-masing 8 pasang ganda putra dan ganda putri.
Nomor tunggal dibagi ke dalam empat grup, karena terdapat 16 pebulutangkis yang bertanding. Sementara di nomor ganda, 8 pasangan dibagi ke dalam dua grup. Setelah bertanding, pebulutangkis akan dirangking. Untuk nomor tunggal rangking 1 sampai 16 dan nomor ganda ranking 1 sampai 8.
Editor | : | Eky Rieuwpassa |
Komentar