Indonesia kembali mendapatkan bantuan FIFA pada 2013. Kali ini program berlabel FIFA Performance Programme didapat PSSI.
Sebelumnya Indonesia telah mendapatkan Goal Project FIFA yang berbentuk pengadaan lapangan sepak bola di daerah Sawangan, Depok, yang saat ini prosesnya masih berlangsung. Salah satu alasan FIFA memberikan bantuannya karena menilai Indonesia mempunyai potensi untuk berkembang usai konflik yang sempat melanda dalam dua tahun terakhir.
Dari 150 negara anggota yang mengajukan untuk mendapatkan program ini, hanya 46 yang diterima dan Indonesia termasuk di dalamnya.
"Kami senang karena ada perkembangan di sini dalam beberapa tahun sebelumnya. Indonesia memang bukan yang terbaik untuk mendapatkan program ini, namun kami melihat negara ini punya peluang untuk bisa berkembang lebih besar," kata James Johnson, Manager Member Asociation.
FIFA pun telah berkunjung ke Jakarta untuk membahas program ini sejak Jumat, 13 Desember. Selain James, FIFA diwakili oleh Kim Chon Lim (Instruktur FIFA), Domeka Garamendi (Development Officer FIFA), Frederic Guillemont (Senior Manager Performance Management FIFA), dan Satoshi Saito (Koonsultan). Perwalilan dari AFC tak ketinggalan turut serta, yakni Sanjeevan Balasingam (Director Member Association AFC).
Sekjen PSSI, Joko Driyono, menganggap FIFA Performance Programme sebagai langkah Indonesia untuk memasuki era baru untuk mencapai target internal dan prestasi lebih tinggi lagi.
"Ada tiga hal penting yang akan dikembangkan dalam proyek ini, yaitu governance, manajemen, dan teknical development," ujar Joko.
Program ini merupakan proyek dengan jangka waktu panjang. Dalam menyelesaikan program ini, FIFA akan mendampingi PSSI selama empat tahun ke depan. Setiap satu tahun sekali akan dilakukan evaluasi.
Kunjungannya FIFA ke Jakarta bukan hanya untuk melakukan penilaian kepada PSSI, namun juga untuk berkoordinasi dengan penyelenggara liga, klub ISL, Asosiasi Provinsi PSSI, sponsor, media, dan Kemenpora. Sedangkan pertemuan dengan PSSI membahas tentang Keuangan, IT dan Komunikasi, sepak bola wanita, liga amatir, dan marketing.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar