19 selama tahun 2013 menjadi momen tak terlupakan dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Maklum, sukses timnas besutan Indra Sjafri di Piala AFF U-19 merupakan prestasi emas yang menyisakan memori manis bagi pecinta sepak bola Tanah Air hingga kini. Kemenangan timnas U-19 lewat adu penalti di laga final lawan Vietnam menjadi penghapus dahaga gelar yang lama tak dirasakan Merah Putih.
Tak mudah untuk meraih prestasi prestisius tersebut. Sebab, lawan-lawan yang harus mereka hadapi adalah tim-tim kuat macam Thailand, Malaysia dan Vietnam. Namun secara meyakinkan, Evan Dimas Darmono dkk. berhasil mengalahkan mereka.
Di awali laga kontra Thailand yang berkesudahan 3-1 untuk Indonesia, langkah timnas U-19 kembali diuji oleh Malaysia di pertandingan terakhir penyisihan Grup B. Pada partai penentuan itu, Indonesia yang hanya butuh hasil seri untuk lolos ke babak semifinal berhasil memaksakan hasil imbang 1-1.
Sukses timnas U-19 berlanjut di semifinal, menghadapi Timor Leste, pasukan Garuda Muda berhasil mengempaskan lawannya dengan skor 2-0. Kala itu, satu-satunya lawan yang sangat diperhitungkan adalah Vietnam. Maklum, selain persiapannya lebih matang karena seluruh skuatnya tak berubah sejak lama.
Kecepatan, kemampuan individu dan kolektivitas Vietnam memang menjadi momok tersendiri bagi Indonesia. Indra mengakui jika ia sebenarnya menyimpan kekhawatiran yang sangat besar di benaknya menjelang laga final (22/9) lalu.
Untung, nasib baik lebih berpihak pada skuat Garuda Muda. Digempur hampir sepanjang pertandingan. Indonesia justru tampil sebagai juara setelah memenangi drama adu penalti (7-6).
Tak mau dianggap sebagai kebetulan semata, timnas -19 kembali membuktikan bahwa mereka memang memiliki kualitas. Tampil dengan kekuatan yang hampir sama di babak kualifikasi Piala AFC U-19 lawan juara bertahan Korea Selatan, Evan Dimas Darmono tampil bagus dan menguasai jalannya pertandingan. Korea pun dibuat tak berdaya ketika hattrick Evan menjadi penentu kemenangan Indonesia 3-2 atas tim Negeri Ginseng itu.
Editor | : | Fahrizal Arnas |
Komentar