Presiden Serie A, Maurizio Beretta, gerah melihat aksi rasisme yang dilakukan suporter sepak bola Italia. Sebagai solusi, ia berencana membuat peraturan yang memungkinkan para pelaku rasis mendapat hukuman berat.
Beretta menyoroti dua insiden yang terjadi di sepanjang tahun 2013. Yang pertama adalah pelecehan rasis yang dilakukan fan Internazionale kepada dua punggawa Juventus, Kwadwo Asamoah dan Paul Pogba, dalam laga 14 September lalu.
Beberapa bulan sebelumnya, atau lebih tepatnya 10 Februari, suporter Inter juga mendengungkan nyanyian bernada rasis yang ditujukan kepada striker AC Milan, Mario Balotelli.
Beretta menilai sistem di Serie A saat ini kurang sempurna untuk menghukum para pelaku pelecehan rasis. Ia menginginkan adanya perubahan dalam peraturan agar menimbulkan efek jera yang lebih besar bagi oknum-oknum nakal.
"Sudah jelas bahwa seluruh sistem sanksi saat ini berada di cara yang salah karena berbagai alasan. Salah jika menghukum ribuan penggemar terhormat atas kesalahan dari segelintir orang. Ini adalah mekanisme yang tidak bekerja dengan baik," kata Beretta kepada Legaseriea.it.
"Pada dasarnya, kami dapat mengidentifikasi individu yang telah melakukan tindakan menyimpang. Salah kalau kami menggeneralisasikan hukuman. Kami harus menerapkan peraturan secara ketat dan subyektif kepada orang-orang yang berperilaku buruk," imbuhnya.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar