Pebulu tangkis nomor satu dunia, Lee Chong Wei, mengeluhkan minimnya lapangan latihan dan pemanasan untuk ajang Final Super Series di Kuala Lumpur, Malaysia, yang akan dimulai Rabu (11/12). Stadion Kuala Lumpur tak sebesar Stadion Cheras di Bukit Jalil, yang biasa digunakan untuk Malaysia Terbuka, sehingga jumlah lapangan pun terbatas.
Federasi bulu tangkis dunia (BWF) akhirnya menyediakan lapangan di sebuah sekolah dasar sebagai tempat pemanasan, yang bisa ditempuh dalam lima menit dari stadion. Menurut Chong Wei, seharusnya BWF lebih baik lagi dalam urusan lapangan dan sebaiknya disediakan di arena yang sama daripada para pemain harus berjalan lagi ke luar stadion.
"Saya tidak mengeluh, tapi ini kebutuhan bukan hanya buat saya tapi juga para pemain lain," kata bintang tuan rumah itu kepada The Star.
"Ini ajang kelas dunia, dan rasanya tak masuk akal kami harus melakukan pemanasan jauh dari arena dengan standar lapangan yang tidak jelas dan mungkin saja bisa mengakibatkan cedera. Turnamen ini mungkin yang terbesar buat banyak pemain selain Kejuaraan Dunia, dan hal seperti ini sungguh memalukan," tambah Chong Wei.
Meski demikian, Chong Wei tak akan menjadikan keluhan ini sebagai alasan. Ia tetap akan berusaha menampilkan yang terbaik. Dari hasil undian Selasa, (10/12), ia berada di Grup A bersama Jan Jorgensen (Denmark), Boonsak Ponsana (Thailand), dan Wang Zhengming (Cina). Grup B diisi Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro (Indonesia), Kenichi Tago (Jepang), dan Hu Yun (Hong Kong).
Editor | : |
Komentar