Semusim menggunakan Stadion Demang Lehman Martapura, bagi PS Barito Putera sebuah pengalaman berharga. Dari sisi ekonomi dan strategis, stadion ini kurang menguntungkan bagi manajemen. Pasalnya, kapasitas stadion ini relatif minim untuk menampung ribuan Bartman—pendukung Barito Putera.
“Bila kami menjamu tim-tim besar, banyak penonton yang tak bisa masuk stadion. Ini jelas merugikan manajemen dan suporter. Karena daya tampung terbatas, pemasukan kami pun tak bisa maksimal. Penonton juga tak bisa memberi dukungan kepada tim,” tutur Hasnuryadi Sulaiman, Manajer Tim.
Musim depan, lanjut Hasnuryadi, manajemen berencana kembali ke Stadion 17 Mei Banjarmasin yang selama ini jadi markas Barito sejak klub ini berdiri pada 1988 lalu. Namun stadion bersejarah ini sedang dalam taraf renovasi.
“Beberapa pertandingan awal, kami masih di Demang Lehman. Berikutnya, bila 17 Mei sudah selesai perbaikan, kami akan memakai stadion itu. Venue ini sangat mendukung dari sisi penonton dan pemasukan tiket masuk. Apalagi mayoritas suporter berasal dari Banjarmasin dan sekitarnya. Kami juga butuh pemasukan untuk menutup biaya operasional tim,” kata Hasnuryadi.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Komentar