16 putri, Sabtu (30/11) di Kolombo, Sri Lanka. Cina menang 62-50 di final dan berhak atas medali emas. Pada perebutan medali perunggu, Korsel menghentikan Taiwan dengan 86-64.
Tanda-tanda kebangkitan Cina terjadi di semifinal, sehari sebelumnya. Tanpa ampun Cina memukul Korsel 81-55. Sementara Jepang, yang memang tak terbendung, kembali menelan Taiwan dengan skor telak 99-60.
Menghadapi Jepang di final, Cina bermain lebih taktis. Jepang yang tak pernah kalah sejak FIBA Asia ke-2 di Jinan Cina, memang menunjukkan dominasi sejak kuarter pertama. Namun, dengan sabar Cina menunggu Jepang membuat kesalahan.
Jepang unggul 17-9 di kuarter pertama. Setelah melihat tak ada perubahan strategi Jepang, Cina mulai menggempur di kuarter kedua. Skor 21-10 berhasil diperoleh Wang Haimei dkk. Akhir babak pertama dimenang Cina dengan 30-27.
Cina terus mempertahankan tempo di kuarter ketiga. Skor 17-12 menjadi milik Cina dan memimpin 47-39 di akhir kuarter ketiga. Cina unggul 15-11 di kuarter keempat dan merebut mahkota dari Jepang dengan 62-50.
"Kami belajar dari kesalahan-kesalahan kami," kata pelatih Cina, Xiong Ying. Cina kalah 59-75 dari Jepang di babak kualifikasi Level I.
"Tak mengulang kesalahan serupa adalah kunci kami memetik kemenangan ini, tambah Ying. "Anak-anak belajar banyak dari setiap kesalahan mereka dalam perjalanan menuju final. Sangat layak jika mereka mendapatkan tempat terhormat."
Menurut pelatih Jepang, Tatsushi Isshiki kedua tim bermain sangat baik. "Kami pun mendapatkan pelajaran dari kekalahan ini," tukas Isshiki. "Kami banyak membuat kesalahan sendiri. Inilah bagian dari sebuah kompetisi."
Dilana Dilishati dan Wang Haimei masing-masing mencetak 10 angka untuk Cina. Dari Jepang, Satsuki Shibuya membuat dobel-dobel dengan 13 angka 11 poin.
Editor | : | Eko Widodo |
Komentar