hak pemain, APPI langsung berkoordinasi dengan sosiasi pesepakbola dunia (FIFPro).
"Sudah menjadi tugas kami memberikan info kepada FIFPro. Selain itu kami juga sudah melaporkan ke asosiasi pesepakbola Kamerun," ujar CEO APPI Valentino Simanjuntak.
Pemain asal Kamerun itu dikabarkan wafat karena sakit di skitar perutnya. Ketiadaan uang dampak tidak digaji selama satu tahun membuat dirinya tidak mampu untuk berobat.
Kini jasad Salamon masih tergeletak di RSUD Tangerang karena belum bisa dibawa ke Kamerun. Urusan administrasi masih mengganjalnya.
"Kami masih harus mengurus ke Kedutaan lebih dahulu. Karena mereka masih libur. Yang pasti secepatnya," kata Valentino.
Editor | : | Kukuh Wahyudi |
Komentar