off IPL 2013.
"Setelah indikasi match fixing mencuat dan diselidiki Komdis, saya sering mendapat telepon gelap yang bermaksud meneror. Tapi, tentu saya tidak ladeni," kata Hinca.
Selain Hinca, staf Komdis juga mengaku mendapat teror serupa. Hinca, juga Direktur Indonesia Millenium Football Development (IMFD), menuturkan teror seperti itu tidak akan menggoyahkan Komdis untuk terus menuntaskan kasus pengaturan pertandingan yang terjadi di kompetisi Indonesia.
"Komdis terus berupaya membersihkan match fixing di kompetisi nasional. Usaha yang tidak mudah karena pengaturan pertandingan ini seakan sudah jadi pembiaran oleh klub, ofisial tim, pelatih, maupun pemain. Namun, kami akan melibas semua yang terbukti terlibat pengaturan pertandingan," ucap Hinca.
Saat ini Komdis PSSI bersiap menjatuhkan keputusan atas kasus pengaturan pertandingan yang melibatkan PSLS dan Bontang FC di play-off Grup K IPL. Komdis juga akan mengusut indikasi praktek sama yang terjadi di Grup L (Bantul). Pekan depan Komdis menjadwalkan memanggil PSM Makassar, Pro Duta, Persijap, panpel Grup K (Persijap), dan Marcio Souza (Perseman).
Editor | : | Aning Jati |
Komentar