Kabar PT Liga Indonesia akan menerapkan aturan yang tegas bahwa semua pelatih yang menagani klub LSI harus memliki lisensi A AFC, mengusik ketenagan Djadjang Nurdjaman. Maklum saja, arsitek Persib ini baru mengantungi lisensi A Nasional.
Djanur mengaku tidak kaget dengan munculnya kabar tersebut. Pasalnya sejak musim lalu pun persyaratan terkait standar lisensi kepelatihan bagi pelatih tim LSI sudah muncul ke permukaan.
"Setahu saya, memang sudah ada surat dari PT PLI mengenai hal tersebut. Namun sampai sekarang saya belum tahu perkembangannya seperti apa," ujar Djanur, yang kini tengah membawa tim asuhannya melakukan pemusatan latihan di Ciamis.
Ia berharap PT LI sebagai operator LSI memberikan kebijakan kepada pelatih yang memiliki lisensi A nasional untuk tetap menangani timnya sebelum mereka mengikuti kursus yang digelar AFC.
Djadjang juga mengusulkkan kepada PSSI agar pelatih berlisensi A nasional yang saat ini menjadi pelatih klub LSI mendapat prioritas mengambil kursus lisensi A AFC dalam waktu dekat.
"Saya siap mengikuti kursus lisensi A yang digelar AFC. Begitu pula rekan-rekan sesama pelatih yang saat ini berkiprah di LSI," kata pelatih yang memasuki musim kedua menjadi arsitek Maung Bandung ini.
Namun, Djanur hanya bisa pasrah seandainya PT LI tak mau kompromi dan bersikap tegas menerapkan aturan yang sebetulnya sudah berlaku sejak beberapa musim lalu ini.
"Kalau kondisinya seperti itu, saya serahkan sepenuhnya kepada manajemen untuk mengambil keputusan yang dinilai paling baik bagi Persib," tutur mantan bintang Persib era 80-an tersebut.
Menurut rumor yang berkembang di kota kembang, untuk menyiasati aturan itu, Persib akan mendaftarkan Jaino Matos yang kini menangani Diklat Persib sebagai pelatih kepala. Namun, kendali atas tim tetap di tangan Djadjang.
Editor | : | Budi Kresnadi |
Komentar