Gelandang tim nasional Indonesia, Stefano Lilipaly, terpinggirkan di Almere City, klub pemain naturalisasi itu di Divisi Satu Liga Belanda. Penilaian itu muncul setelah melihat formasi Almere City pada satu bulan terakhir.
Seusai mendapat kartu merah langsung di menit ke-59 pertandingan kandang melawan Fortuna Sittard pada 2 November, Stefano Lilipaly tidak pernah bermain lagi. Setelah menjalani hukuman dalam laga melawan Willem II (9 November), Stefano Lilipaly selalu duduk di bangku cadangan.
Stefano Lilipaly hanya menjadi penonton di tepi lapangan kala Almere City melawan Den Bosch (17 November), Jong PSV (23 November) dan terakhir Jong Ajax (3 Desember). Padahal pelatih Almere City, Fred Grim, sebelumnya selalu memainkan pemain kelahiran Belanda itu selama 90 menit dalam setiap pertandingan di periode September-Oktober.
Stefano Lilipaly juga pernah beberapa kali menjadi cadangan pada bulan Agustus lalu, setelah ia bermain untuk tim nasional Indonesia di Solo.
Saat melakukan debut di tim nasional senior pada Agustus lalu di Solo melawan Filipina, pelatih Jacksen F. Tiago memainkan Stefano Lilipaly sebagai gelandang yang berposisi di belakang penyerang Boaz Solossa dan Greg Nwokolo.
Namun belakangan pada periode September-Oktober, Stefano Lilipaly sering tidak bermain sebagai gelandang. Ia ditempatkan sebagai bek kiri. Saat mendapat kartu merah dalam laga melawan Fortuna Sittard, pemain berusia 23 tahun itu berposisi sebagai bek kiri.
Mungkin Stefano Lilipaly bisa menjawab kelemahan Indonesia di sektor bek kiri?
Editor | : | Riemantono Harsojo |
Komentar