Kabar pemain meninggal dunia di tengah perjuangan menuntut hak gaji dari klub muncul lagi akhir pekan lalu. Salamon Begondou, pemain asal Kamerun, mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Tangerang pada Jumat (29/11) sore.
Ia menderita sakit dua bulan terakhir. Karena tak memiliki uang, imbas gajinya musim lalu yang belum dibayar Persipro Probolinggo, ia hanya dirawat seadanya.
Tak jelas sakit apa yang diderita pemain asal Kamerun tersebut. Belibe Ferdinand, adik kandung, menyebut beberapa pekan terakhir abangnya sudah lumpuh total.
Sebelumnya, untuk bisa bertahan hidup Salomon tampil di beberapa turnamen tarkam. “Kami dari APPI tengah mencoba untuk mengurus kepulangan jenazah ke negaranya dengan berkoordinasi dengan Kedutaan Kamerun,” tutur Valentino Simanjutak, CEO APPI.
Gajinya Rp 200 juta, tetapi baru dibayar 25 persen. Setelah kompetisi Divisi Utama PT LPIS usai, Persipro tak jua menyelesaikan kewajibannya.
Salomon bersama pilar asing Persipro, Sylla Mbamba dan Camara Abdoulaye Sekau, sempat mengamen di pinggir jalan pusat kota Probolinggo. Mereka membawa kardus bertuliskan “Tolong Koin untuk Pemain Asing Persipro”.
Tujuannya menarik perhatian petinggi di daerah itu. Sayang hingga ajal menjemput tak ada tanggapan pasti. BOLA pada Minggu (1/12) berulang kali mencoba mengontak Manajer Persipro, Haris Nasution, tetapi ponselnya tak aktif.
Sumber: Harian BOLA
Kontributor: Fahrizal Arnas, Surabaya
Editor | : | Ario Yosia |
Komentar