8 bulan. Sejauh ini, belum ada itikad dari pengurus maupun manajemen klub untuk menuntaskan kewajiban pembayaran itu.
Para pemain bergeming. Taufiq cs. tidak mau tahu dan tetap menuntut manajemen PT Persebaya Indonesia selaku pengelola Persebaya untuk memenuhi hak mereka sebelum kompetisi musim depan diputar.
“Kami sudah mengeluarkan keringat. Jika kewajiban sudah kami tunaikan, seharusnya apa yang menjadi hak kami diberikan,” kata Taufiq.
Apabila pengurus tidak merespons dan menindaklanjuti tuntutan itu, pemain siap membawa masalah ini ke jalur hukum. Seperti yang dilakukan Bambang Pamungkas dan Leo Saputra, yang menuntut Persija melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
“Kami akan menuntut pengurus dan manajemen karena sudah bosan terus-menerus diberi janji palsu,” ujar seorang punggawa asing Persebaya 1927 yang minta namanya disimpan.
Medio Oktober lalu, para pemain bahkan pernah mendatangi kediaman Cholid untuk menuntut pelunasan gaji. Namun, usaha itu gagal lantaran Cholid tak bisa ditemui secara langsung. Komunikasi via telepon seluler juga tidak berjalan mulus karena tak direspons oleh Cholid.
Sumber: Harian BOLA
Editor | : | Fahrizal Arnas |
Komentar