2 oleh Kitchee FC di babak 16 besar Piala AFC (14/5), mental pemain Arema Cronus sangat drop.
Dalam perjalanan dari Hong Kong ke Malang, tidak ada lagi canda-tawa yang biasa terjadi dalam pesawat maupun bus. Ahmad Bustomi cs. lebih banyak menghabiskan diri dengan ponsel masing-masing untuk berkomunikasi dengan keluarga atau memainkan gim.
Kondisi itu berimbas terhadap persiapan tim untuk duel akbar menjamu Persija (18/5). Kali ini, kebiasaan mengarantina pemain dihilangkan. Pada empat laga kandang sebelumnya, seluruh punggawa Singo Edan selalu dikarantina di sebuah resor tengah Kota Malang agar agar bisa fokus dan tidak keluyuran malam sebelum pertandingan.
”Sejak dikarantina, hasil kandang yang kami peroleh selalu bagus, tapi pengecualian untuk partai melawan Persija. Setelah gagal di Piala AFC, kami butuh menaikkan mental bertanding pemain. Setelah didiskusikan dengan pemain, untuk sementara karantina menjelang pertandingan dihapus,” ujar asisten pelatih Arema, Joko Susilo.
Meski menghapus karantina, tim pelatih Singo Edan tetap mewanti-wanti agar pemain menjaga kondisi. “Kalau dikarantina di hotel, kami masih bisa mengawasi pemain, tetapi jika sudah di rumah masing-masing, tentu mereka sendiri yang harus menjaga kondisi,” ucap Joko.
Kebijakan menghapus kebiasaan karantina direspons positif Juan Revi dkk. Sebelum memutuskan menghapus karantina, tim pelatih dan manajemen klub lebih dulu melakukan pertemuan dengan pemain.
Hasilnya, tidak ada satu pemain pun yang memutuskan untuk melanjutkan karantina. Hampir lebih dari separuh pemain memilih berkumpul dengan keluarga dan sisanya pasrah dengan hasil keputusan manajemen.
SIARAN LANGSUNG
K-Vision
Minggu, 18 Mei
Pukul 19.00 WIB
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Iwan Setiawan, Aning Jati) |
Komentar