BOLASPORT.COM - Malaysia kehilangan status tuan rumah kejuaraan dunia para-renang 2019.
Hal ini berkaitan dengan pendirian pemerintah Malaysia di mana mereka tidak memberi visa kepada atlet Israel.
Presiden IPC, Andrew Parsons, membatalkan Malaysia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia para-renang karena Malaysia menilai Israel berlaku buruk terhadap rakyat Palestina.
Sikap tersebut bahkan membuat Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dianggap sebagai anti-Semit.
Mengetahui hal tersebut, Presiden IPC lalu bergerak untuk mencari tuan rumah baru Kejuaraan Dunia Para-Renang yang berfungsi sebagai ajang kualifikasi Paralimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga : Begini Pernyataan Resmi Pelita Jaya tentang Cedera Wayne Bradford
"Jika ada negara tuan rumah menolak atlet dari negara tertentu karena alesan politik, maka kami tidak punya pilihan lain kecuali mencari negara tuan rumah yang baru," kata Andrew Parsons dikutip JUARA.net dari Antara.
"Kejuaraan dunia harus terbuka terhadap semua atlet dan negara untuk bertanding dengan tenang dan bebas dari diskriminasi," lanjutnya.
IPC menyatakan bahwa mereka sebelumnya telah mendapatkan kepastian dari Dewan Paralimpik Malaysia pada 2017 bahwa seluruh atlet diperbolehkan untuk bertanding di Kuching, Malaysia.
Baca Juga : Tak Diberikan Motor oleh Honda, Valentino Rossi Bingung
"Setelah itu, terjadi perubahan kepemimpinan politik dan pemerintah Malaysia yang baru mempunyai kebijakan lain. Politik dan olahraga tidak bisa dicampur aduk dan kami kecewa atlet Israel tidak boleh bertanding di Malaysia," ujarnya.
Negara yang berminat untuk menjadi tuan rumah sebagai pengganti Malaysia harus menyampaikan pengajuan ke IPC sebelum 11 Februari 2019.
Editor | : | Firzie Adrian Idris |
Sumber | : | Antara |
Komentar