BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, optimistis setelah menjalani operasi Anterior Cruciate Ligaments (ACL) di lutut kanannya pada Selasa (29/1/2019).
Marin mengunggah foto di rumah sakit setelah menjalani operasi dengan tagar ##PuedoPorquePiensoQuePuedo, yang diterjemahkan menjadi, "Saya
bisa, karena saya pikir saya bisa."
Marin mengalami cedera saat menjalani gim pertama pada final Indonesia Masters 2019 melawan Saina Nehwal (India) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1/2019).
Dia mendapat cedera di lutut sebelah kanan ketika pertandingan baru berjalan 10 menit. Kala itu, dia sebenarnya sedang unggul 9-4 atas Nehwal.
Cedera bermula saat Marin menjejakkan kaki di lapangan seusai melakukan lompatan untuk memukul shuttlecock.
Ia terjatuh dan terlihat memegangi lutut sebelah kanannya sambil menangis karena kesakitan.
Peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu sempat berusaha melanjutkan pertandingan, tetapi akhirnya dia tak kuasa menahan rasa nyeri di lututnya.
Wasit akhirnya memutuskan bahwa Nehwal dinyatakan menang retired karena Marin tak bisa lagi melanjutkan pertandingan.
Ini adalah cedera serupa yang diderita oleh peraih medali emas Olimpiade London 2012, Li Xuerui (China).
Li dihantam cedera tersebut saat laga semifinal Olimpiade Rio 2016.
Hasil Pemeriksaan medis menunjukkan bahwa ACL Li sobek dan dia juga mengalami cedera pada meniskus lateral.
Baca Juga : Jadi Ketua Baru CBA, Zhang Jun Ingin China Raih 5 Emas Olimpiade 2020
Li comeback berkompetisi pada Agustus 2017. Namun, pemain yang pernah berada di peringkat pertama dunia itu belum kembali ke performa puncak seperti sebelum cedera.
Li tampak mengunggah komentar di laman media sosialnya soal cedera yang dialami Marin.
"Sedih. Saya berharap semua atlet tetap sehat agar bisa menampilkan permainan yang lebih menarik bagi para penggemar," tulis Li.
"Semoga dia (Marin) cepat pulih. Ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan saya berharap dia bisa tetap kuat."
Marin diperkirakan akan rehat sejenak dari mengikuti turnamen selama enam bulan.
Jika kesembuhannya butuh waktu lebih lama, hal ini dapat membahayakan peluangnya menuju Olimpiade Tokyo 2020 karena penghitungan poin akan dilakukan sejak Mei 2019.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Badminton Planet |
Komentar