JUARA.NET - Tim Scuderia Ferrari berencana menaikkan anggaran mereka pada musim balap Formula 1 (F1) 2019 demi mengakhiri puasa gelar yang mereka alami.
Ferrari terakhir kali menjadi juara konstruktor pada tahun 2008, sementara pebalap mereka yang terakhir menjadi juara dunia adalah Kimi Raikkonen pada tahun 2007.
Chairman dan CEO Ferrari, Louis Camilleri, menilai Ferrarikehilangan ambisi untuk menjadi juara sejak saat itu.
Dia pun menjanjikan adanya perubahan.
"Penampilan kami pada F1 musim balapan 2018 adalah salah satu yang terbaik sejak Ferrari juara konstruktor pada 2008. Namun, ambisi untuk juara kurang," kata Louis Camilleri yang dilansir Juara.net dari Autosport.com.
Camilleri pun mengatakan Ferrari akan menaikkan anggaran untuk musim 2019.
"Tujuan Ferrari selalu sama, yaitu untuk juara. Pada 2019 kami akan menaikkan anggaran untuk mencerminkan ambisi kami," kata Camilleri.
"Kenaikan anggaran ini juga termasuk untuk menyikapi perubahan taktik yang sesuai dengan kesepakatan yang akan terjadi pada 2021," tutur dia melanjutkan.
Sejauh ini, Ferrari sudah melakukan perubahan di kursi pemimpin tim.
Mereka mengganti Maurizio Arrivabene dan mengangkat Mattia Binotto sebagai penggantinya.
Perubahan ini terindikasi dari kegagalan tim Kuda Jingkrak menyalip Mercedes sebagai juara dunia pada musim 2018, meski mereka memulai kompetisi dengan baik.
Baca Juga : Marc Marquez Mengaku Sudah Kapok Ajak Valentino Rossi Berdamai
Ferrari memulai kejuaraan dunia F1 2018 dengan bagus setelah Sebastian Vettel memenangi dua seri balap pertama yakni GP Australia dan GP Bahrain.
Namun, performa itu perlahan menurun seiring dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan tim Ferrari, mulai dari masalah strategi sampai human error dari Vettel.
Alhasil, meski memiliki mobil yang lebih cepat dari Mercedes, Ferrari lagi-lagi meraih gelar juara dunia.
Sebaliknya, kubu Mercedes sukses menyandingkan titel kampiun dunia pebalap dan konstruktor.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | autosport.com |
Komentar