JUARA.NET - Mantan manajer Ferrari, Massimo Rivolamengungkapkan pendapatnya terkait perbedaan Formula 1 (F1) dengan MotoGP.
Perbedaan itu dapat dirasakan langsung oleh Massimo Rivolayang saat ini berkecimpung di dunia MotoGP bersama dengan Aprilia.
Di Aprilia, Rivola bertugas sebagai kepala tim yang diperkuat Aleix Espargaro dan Andrea Iannone tersebut.
Bagin Massimo Rivola MotoGP saat ini sudah terlalu banyak menggunakan perangkat elektronik yang membuat peran rider menjadi terbatas.
- Baca Juga : Selusin Kegagalan Penalti Lionel Messi di Liga Spanyol
- Baca Juga : Jelang F1 2019, McLaren Diterpa Masalah Terkairt Pemasok Bahan Bakar
"F1 selalu menjadi ujung tombak teknologi, saya pikir harus tetap seperti itu," kata Rivola seperti dilansir Juara.net dari speedweek.
"Namun MotoGP tidak boleh mengikuti tren itu. Sekarang sudah terlalu banyak elektronik di MotoGP dan itu akan mengaburkan bakat pembalap," ujarnya menambahkan.
Menurut Massimo Rivola, faktor kemampuan pembalap masih memegang peran penting dalam ajang MotoGP.
Pendapat dan tanggapan rider selama menunggangi motor sangat penting bagi semua mekanik untuk memahami bagaimana performa sepeda motor selama di trek.
Karena, masih menurut Rivola, hanya dengan begitu para mekanik dapat memulai analisis mereka.
Massimo Rivola juga mendorong agar pembalap MotoGP untuk bisa menggunakan data-data bersifat teknis dengan lebih baik.
Data yang dimaksud Rivola di antaranya adalah gaya mengemudi, posisi duduk, dan perubahan berat badan yang akan berpengaruh pada aerodinamika.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Speed Week |
Komentar