JUARA.NET - Petarung UFC asal Republik Irlandia, Conor McGregor, kini sudah menyelesaikan salah satu kasusnya.
Kasus perusakan bus yang dilakukan oleh Conor McGregor kini secara resmi sudah berakhir.
Dilansir JUARA.NET dari TMZ, kasus Conor McGregor berakhir setelah sang petarung sepakat untuk menjalani hukuman pelayanan masyarakat dan mengikuti pendidikan mengontrol emosi.
Petarung berjulukan The Notorious itu pun sudah melakukan pelayanan masyarakat selama lima hari terakhir ini.
McGregor melakukan pelayanan masyarakat di dua gereja yang berbeda di wilayah Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
Dalam menjalankan tugasnya tersebut, McGregor kabarnya menjadi tontonan oleh kerumunan masyarakat setempat.
McGregor juga dikabarkan sudah menjalin hubungan baik dengan staf gereja dan juga sempat mengadakan diskusi panjang dengan seorang pendeta.
Sebelumnya, pada bulan April 2018, Conor McGregormengamuk dan menyerang bus yang ditumpangi para petarung UFC.
Salah satu petarung yaitu Michael Chiesa melaporkan tindakan Conor McGregor kepada pihak yang berwajib karena mengaku terkena serpihan kaca jendela akibat lemparan besi dari Conor McGregor.
Baca Juga : Ada Jalan Terjal untuk Khabib jika Tolak Laga Rematch Lawan McGregor
Akibatnya, McGregor sempat mendapat ancaman hukuman berat yaitu di deportasi secara permanen dari Amerika Serikat dan tujuh tahun masa kurungan penjara.
Namun, kini kasus tersebut sudah ditutup karena sang petarung sudah bersedia melakukan pelayanan masyarakat dan mengikuti pendidikan mengontrol emosi.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | TMZ |
Komentar