Penulis: Tjahjo Sasongko
JUARA.NET - Atlet renang Hong Kong, Kenneth To yang tengah mengincar untuk berpartisipasi di Olimpiade Tokyo tahun depan, meninggal dunia setelah menjalani sesi latihan di Amerika Serikat.
To yang merupakan pemegang 17 rekornas Hong Kong dan pernah merebut medali perak estafet 4x100 meter gaya ganti pada kejuaraan dunia 2013 lalu tengah menjalani program latihan selama tiga bulan di University of Florida, Amerika.
Perenang kelahiran Hongkong yang besar di Australia ini meninggal dunia pada Senin (18/03/2018).
Penyebabnya belum diungkapkan.
"Ia merasa tidak enak badan saat menjalani latihan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia di sana," demikian pernyataan Institut Olahraga Hongkong tempat To mendapatkan beasiswa atlet utama sejak 2016.
"Ia merupakan seorang yang populer dan disukai oleh rekan satu tim mau pun lawannya. Kenneth merupakan pribadi yang langka, hangat, lucu dan ramah. Kematiannya ini merupakan kehilangan besar buat dunia olahraga Hong Kong."
Saat meraih medali perak di kejuaraan dunia 2013, Kenneth To masih memegang paspor Australia.
Baca Juga : Richard Mainaky Nilai Rinov/Pitha Hanya Butuh Benahi Aspek Ini
Ia kemudian pindah kewarganegaraan ke Hongkong pada 2016.
Ia mulai muncul sebagai atlet berbakat pada Youth Olympic Games 2010 di Singapura, saat ia meraih enam medali, termasuk medali emas di nomor 4x100 meter gaya ganti.
Pada 2012 lalu, To meraih tiga medali pada kejauraan dunia renang di Istanbul, Turki.
Bersama tim Australia, ia pernah meraih emas 4x100 meter gaya bebas dan medali perak 4x100 meter gaya ganti pada Commonwealth Games 2014.
Asosiasi renang internasional, FINA menyampaikan rasa duka yang mendalam sambil menyebut bahwa To merupakan panutan yang baik buat para atlet muda Hong Kong.
Sementara atlet renang utama Australia, James Magnussen mengunggah penghormatan kepada To melalui akun Instagram miliknya dengan mengatakan,"Kaget sekali mendengar berita berpulangnya pesaing dan sekaligus teman saya @kennethkhto. Kami sudah bersaing dan juga bersama dalam satu tim sejak usia 16."
"Dia tetap pesaing terberat saya. Saya yakin dia tetap atlet renang terbaik di dunia. Beristirahatlah teman kecilku, kami tak akan melupakanmu."
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar