Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Masalah 2,5 Tahun yang Dialami Yamaha Bikin Vinales Geram

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 5 April 2019 | 07:26 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, setelah menjalani sesi kualifikasi MotoGP Argentina 2019.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, setelah menjalani sesi kualifikasi MotoGP Argentina 2019.

JUARA.NET - Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGPMaverick Vinales, mengaku geram dengan masalah timnya yang sudah berjalan selama 2,5 tahun terakhir.

Terkini, Maverick Vinales gagal meraih hasil optimal pada balapan MotoGP Argentina 2019.

Padahal, dia memulai lomba di Sirkuit Termas de Rio Hondo itu dari grid kedua.

Vinales pun semula mengira bakal bisa finis di urutan kedua serta bertarung sengit dengan Marc Marquez (Repsol Honda).

Namun, misi tersebut kandas begitu Vinales memulai balapan MotoGP Argentina 2019.

Baca Juga : Klasemen Liga Inggris - Manchester United Tak Jadi Naik, 2 Tim Degradasi

Hilangnya daya cengkeram membuat Vinales tak bisa memacu motornya secepat para kompetitor, termasuk rekan setimnya, Valentino Rossi, yang tampil sebagai runner-up.

"Hal ini adalah sesuatu yang menakjubkan, sangat-sangat aneh," ucap Vinales yang dilansir Juara.net dari Crash.

"Kami adalah satu-satunya Yamaha yang menderita demikian banyak. Hal ini tidak pernah terjadi dengan saya saat masih bersama Suzuki, tidak juga pada paruh pertama musim 2017," kata dia lagi.

Masalah daya cengkeram memang menjadi momok terbesar skuat Yamaha sejak 2,5 tahun lalu.

Ironisnya, tim pabrikan asal Jepang itu seakan tak punya daya untuk menemukan solusi dari kendala mereka.

Baca Juga : Malaysia Open 2019 - Ronald/Anisa Pasang Strategi Menyerang Saat Hadapi Pemain Unggulan

Alhasil, Yamaha jadi jarang sekali memenangi balapan.

Mereka juga kini kalah saing dengan tim balap Eropa yakni Ducati.

Khusus pada balapan MotoGP Argentina 2019, Vinales tercatat kehilangan waktu antara 0,9 sampai 1,3 detik.

"Jujur, masalah ini sudah berjalan selama 2,5 tahun. Balapan di Australia (2018, ketika Vinales menjadi juara) adalah satu-satunya balapan yang saja jalani dengan adanya daya cengkeram," ucap Vinales.

Maverick Vinales menjadi satu-satunya pembalap yang memilih ban depan jenis lunak.

Dia melengkapi pemilihan ban jenis itu untuk roda belakang, seperti yang dilakukan mayoritas para pembalap lain.

Vinales menilai tidak ada yang salah dengan pemilihan ban depan tersebut.

Sebab, dia merasa masalah daya cengkeram terletak di ban belakang, bukan depan.

Baca Juga : Hasil Malaysia Open 2019 - Marcus/Kevin Menang dalam 23 Menit

"Bisa dipastikan tidak ada yang salah dengan pemilihan ban karena pada pagi hari (sesi warm-up) saya merasa luar biasa," kata Vinales.

"Saya tidak ada masalah balapan dengan ban depan, semuanya ada di ban belakang. Jadi, ini agak aneh," tutur dia.

Setelah kesulitan tampil cepat, Maverick Vinales pada akhirnya mencatat hasil gagal finis lantaran bertabrakan dengan Franco Morbidelli di tikungan 7 lap terakhir.

Insiden crash ini memastikan kedua pembalap Yamaha, baik pabrikan maupun satelit itu, tidak mendapat poin dari MotoGP Argentina 2019.

Baca Juga : Bagi Lionel Messi, Freekick Sama seperti Penalti

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : Crash


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X