JUARA.NET - Bos tim Mercedes, Toto Wolff, menilai kebijakan team order yang diterapkan Ferrari pada GP China 2019 akhir pekan lalu akan menimbulkan masalah lebih besar di masa depan.
Pembalap musim pertama alias rookie Ferrari, Charles Leclerc, terpaksa merelakan posisi ketiganya diambil alih rekan setimnya, Sebastian Vettel, pada lap ke-11 setelah menerima team order di Sirkuit Internasional Shanghai.
Posisi Leclerc lalu melorot ke urutan kelima setelah disalip Max Verstappen (Red Bull Racing).
Pada akhir balapan, Leclerc hanya bisa finis di urutan kelima, sementara Vettel naik ke podium sebagai peringkat ketiga.
Meski bisa memahami keputusan Ferrari, Toto Wolff mengingatkan tim asal Italia itu atas implikasi negatif di masa mendatang.
"Situasinya memang sulit karena Anda pasti ingin mobil yang lebih cepat bisa mengejar rival di depan Anda. Sebastian mengatakan mobilnya lebih cepat, sehingga Ferrarimemerintahkan pergantian posisi," kata Wolff.
"Hanya saja, team order memperumit situasi dan bisa berujung ke masalah yang lebih besar. Anda mungkin harus melakukan hal yang sama di setiap balapan," ujar Wolff lagi.
Baca Juga : Belum Kapok, Barcelona Kembali Kejar Pemain Tercepat Chelsea
Lebih lanjut, Toto Wolff tidak menampik timnya pernah berada di situasi serupa.
"Ini bukan situasi mudah. Mercedes pernah mengalaminya bersama Nico Rosberg dan Lewis Hamilton, begitu juga dengan Valtteri Bottas," tutur dia.
"Mercedes juga mengalami situasi ketika kedua pembalap saling kejar dan berisiko gagal menyelesaikan balapan. Ferrari bukan satu-satunya yang mengalami, semua tim dengan dua pembalap hebat pun berada dalam situasi yang sama," ucap Wolff lagi.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar