JUARA.net - Pasangan ganda putra Indonesia belum menunjukkan lapisan mumpuni di bawah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (peringkat pertama dunia), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (peringkat keempat dunia), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (peringkat kelima dunia).
Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso, Berry Angriawan/Hardianto, dan Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Saputra belum menunjukkan prestasi mumpuni dan memantapkan nama mereka di ranking Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Namun, pelatih kepala ganda putra nasional Indonesia, Herry Iman Pierngadi, menolak mengatakan kalau ada jurang prestasi yang terlalu jomplang antara ketiga pasangan tadi dan mereka di bawahnya.
"Kita bisa lihat di Malaysia Open, Wahyu/Ade sudang mau menang tetapi kalah lagi. Tetapi, kekalahan mereka menurut saya masih bisa diterima, bisa dipertanggungjawabkan," kata pelatih, ditemui JUARA.net di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Wahyu/Ade waktu melawan Zhang (Nan)/Liu (Cheng), poinnya mepet, seharusnya bisa menang. Namun, akibat kurang tenang, lawan yang merupakan juara dunia cukup baik, mereka kurang tenang saat adu setting. Pada gim ketiga juga ada unsur lucky juga," ucap Herry IP.
Sementara itu, Herry menganggap kalau Berry/Hardianto masih perlu memperbaiki fokus saat bertanding karena banyak shuttlecock yang seharusnya tidak mati, tetapi error sendiri.
Menurutnya, di level dunia poin lawan seharusnya didapat dari aksi lawan dan bukan karena kesalahan sendiri.
"Kalau masih error,harusnya bukan pemain Top 10. Musuh kalau dapat poin harus membunuh, bukan dapat gratisan misalnya servis nyangkut, smash out, seperti itu. Nah ini yang harus mereka perbaiki, dari latihannya," tutur Herry.
Baca Juga : Lee Yong-dae Termotivasi Kebangkitan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar