JUARA.net - Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto galak dan saling bersaing di lapangan tetapi punya relasi yang baik di kehidupan sehari-hari.
Bahkan, setelah pertandingan sengit dan menyita tenaga, kedua pasangan papan atas ini sudah bisa saling bergurau.
Kondisi tersebut tak lepas dari atmosfer yang diciptakan pelatih kepala ganda putra nasional, Herry Iman Pierngadi.
Pria yang akrab dipanggil Herry IP ini pun bercerita soal usahanya dalam menciptakan atmosfer kebersamaan tersebut.
"Salah satunya makan bersama. Kedua, kalau pertandingan, Kevin sekamar sama Rian, Fajar sama Marcus. Kalau di lapangan tempur, sudah biasa, mereka profesional," kata Herry Iman Pierngadi ditemui JUARA.net di pelatnas, Cipayung, Jakarta.
"Di lapangan mereka ledek-ledekan, ngotot-ngototan, servis colong-colongan. Selesai pertandingan ya sudah ketawa-ketawa lagi. Kebetulan anak-anak ganda putra enggak baperan, beda sama cewek, nah itu problem yang sulit," tutur Herry IP.
Herry mengakui bahwa kedekatan antarpasangan juga memengaruhi kekompakkan pasangan ganda putra di lapangan.
Baca Juga : Pelatih Marcus/Kevin Sebut Ada Pergeseran pada Peta Kekuatan Ganda Putra Dunia
"Dulu Kevin/Sinyo (sapaan akrab Marcus Fernaldi Gideon) kompak. Mereka pernah beli tas bareng. Setelah Marcus menikah berbeda ya. Mereka tetap berteman, tetapi fokus dan pikirannya berbeda," ujar Herry
"Kalau Fajar/Rian masih sama-sama belum menikah. Mungkin cara berpikir, gaya, dan pola pikirnya sama. Kalau sudah berkeluarga, cara berpikir tentu sudah berbeda. Hal ini memengaruhi, tetapi idealnya mereka harus kompak," aku Herry.
Sementara itu, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dianggap Herry cukup stabil karena berhasil menjuarai All England Open 2019, mencapai perempat final Malaysia Open 2019, dan menjadi runner-up Singapore Open 2019.
"Namun, mereka tetap harus dievaluasi, kekurangan dan kelebihannya. Kalau di peringkat sepuluh besar, sudah saling mengalahkan, terutama di lima besar, saling mengalahkan sepertinya biasa," ucap Herry.
Baca Juga : Setelah Marcus/Kevin dan Fajar/Rian, Bagaimana Perkembangan Ganda Putra Pelapis?
"Saat bertanding, siapa paling siap, itu yang memungkinkan memenangkan pertandingan dan siapa yang bisa memanfaatkan menang angin-kalah angin. Hampir semua lapangan pertandingan di Asia, masalahnya di situ," ujar Herry IP.
Menurut Herry, yang perlu dihindari Kevin dkk ialah pertemuan pada babak delapan besar.
"Kalau rankingnya naik, bisa bertemu pada semifinal atau di final. Kalau rankingnya terlalu jauh, bisa bertemu pada babak delapan besar atau babak awal, yang selama ini terjadi kan begitu. Jadi menghindari pertemuan di awal-awal," tutur Herry.
"Kalau pengaturan hasil pertandingan tidak ada kok, mereka fight semua. Prize money-nya kan masing-masing, ha... ha... ha...," ujarnya.
Marcus/Kevin dan pebulu tangkis Indonesia elite lainnya akan kembali bertanding pada Kejuaraan Asia 2019 yang digelar di Wuhan, China, 23-28 April mendatang.
Tim bulu tangkis Indonesia rencananya akan bertolak ke Wuhan pada Minggu (21/4/2019) dini hari WIB.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar