Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tugas Mulia Rionny Mainaky di Sela-sela Kewajiban Jadi Pelatih Timnas

By Delia Mustikasari - Minggu, 21 April 2019 | 20:14 WIB
Lyanny Alessandra Mainaky di Singapore Open 2015
badmintonindonesia.org
Lyanny Alessandra Mainaky di Singapore Open 2015

JUARA.net - Rionny Mainaky punya "tugas" lain di sela-sela menjadi pelatih kepala timnas tunggal putri Indonesia. Ia menyempatkan waktu melatih sang putri, Lyanny Alessandra Mainaky.

Lyanny Alessandra Mainaky adalah pebulu tangkis tunggal putri Indonesia yang berstatus sebagai pemain profesional alias tidak bernaung di bawah Pelatnas Cipayung, Jakarta.

"Saya melatih Lyanny ketika malam. Saya memberi program untuk malam saja, kasihan juga sebenarnya," kata Rionny ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.

"Selebihnya, istri saya yang memberi sparring berdua saja dengan Lyanny," tuturnya.

Ia mengakui bahwa performa Lyanny masih naik-turun dan belum stabil. Ia pun masih berada di peringkat ke-44 dunia.

"Makannya masih sendiri, latihan sendiri, terkadang latihan malam hari. Jadi, belum terprogram," aku Rionny.

Menurut Rionny, Lyanny sering menambah porsi latihan karena kerap merasa tidak puas dengan program latihan yang dia dapat. 

Baca Juga : Lee Chong Wei Tidak Mudah Dapat Tempat pada Piala Sudirman 2019

"Terkadang dia joging malam-malam. Saat Kejuaraan Dunia 2018, dia sempat dilatih Marleve (Mainaky, saudara kandung Rionny). Tetapi, dia kalah pada babak kedua dari pemain China," ucap Rionny.

"Sebenarnya saya ingin melatih dia agar bisa fokus. Berdasarkan ranking nasional, dia berada di urutan keempat setelah Gregoria, Fitriani, dan Ruselli, Saya bilang, kamu latihan semaksimal mungkin dan menjalani program. Meski capek saya buka waktu untuk melatih dia pada sabtu, minggu atau malam hari."

Rionny ingin anaknya yang kini berusia 22 tahun itu bisa fokus agar mampu meningkatkan prestasi dan unjuk gigi demi bisa bergabung di pelatnas.

"Dia itu seperti Fitriani, ulet dan semangat. Dia tidak mau kalah dan habis-habisan saat bertanding. Namun, saya khawatir saat tidak bisa memantau Lyanny karena latihannya tidak terprogram," tutur pria berusia 51 tahun tersebut.

Baca Juga : Meski Tampil Moncer, Ratchanok Intanon Masih Khawatirkan Sesuatu

"Lyanny menjalani latihan fisik sendiri, Saya cerita kepada Lyanny bahwa saya saat menjadi pemain bisa lari dua jam dan dia mengikuti saran saya," aku Rionny.

Rionny mengakui bahwa konsentrasinya tidak terganggu meski menjalani tugas sebagai pelatih di pelatnas, Cipayung, Jakarta karena dia memiliki tujuan yang sama untuk menaikkan performa tunggal putri Indonesia.

"Kalau ada waktu, saya maksimalkan. Dia mau menjadi juara sehingga latihannya sangat berat. Namun, tergantung Lyanny apakah dia mau untuk mencapainya karena selama ini terkendala dengan jam istirahat dan latihan yang belum rapi," kata Rionny Mainaky.

"Dia sekarang sudah bisa melawan dan mengatur performa di lapangan saat pertandingan. Lyanny sudah bisa melayani lawan dan menyerang. Dulu saat diserang lawan, dia belum bisa menanganinya," ucap Rionny.

Rionny Mainaky resmi menjadi pelatih tunggal putri nasional Indonesia sejak awal April 2009 setelah menghabiskan waktu sekitar sembilan tahun sebagai pelatih di Jepang, baik di timnas maupun klub.

Rionny selanjutnya akan meninggalkan sejenak aktivitasnya melatih Lyanny Alessandra Mainaky. Ia dijadwalkan mendampingi timnas tunggal putri Indonesia pada Kejuaraan Asia yang berlangsung di Wuhan, China, 23-28 April.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : BolaSport.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X