JUARA.NET - Selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti menyebut adanya potensi besar yang dimiliki oleh Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti untuk menjadi ganda campuran elite dunia.
Pernyataan Susy Susanti tersebut tersebut tak lepas dari penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang kini mulai sering mengalahkan para ganda campuran yang peringkatnya berada di atas mereka.
Namun demikian, untuk membuat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi ganda campuran yang 'ditakuti', Susy Susanti menyebut masih dibutuhkan banyak hal-hal tertentu, terutama dari segi kelincahan dan strategi permainan.
Baca Juga: Spekulasi tentang Lee Chong Wei Buat Menteri Olahraga Malaysia Angkat Bicara
Menurut Susy, Praveen/Melati yang kini menduduki peringkat tujuh dunia itu cukup sering ketereran kala menghadapi lawan yang memiliki ritme permainan cepat.
Seperti yang terjadi pada final Australian Open 2019, Minggu (9/6/2019) lalu.
Praveen/Melati yang pada babak-babak sebelumnya tampil trengginas, justru 'melempem' saat berhadapan dengan Wang Yilyu/Huang Dongping (China), sebelum akhirnya kalah 15-21, 8-21.
Untuk itu, peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut menyarankan bahwa dari pemain putri diminta untuk mampu lebih lincah dan mengendalikan permainan.
Apalagi, selain menjadi playmaker, pemain putri memang acap kali menjadi incaran dalam nomor ganda campuran.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar