JUARA.net - Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, berbicara tentang alasan timnya menggaeth Fabio Quartararo ketimbang para rider lebih berpengalaman lainnya pada awal musim MutoGP 2019.
Fabio Quartararo menjelma jadi salah satu rider paling mengejutkan musim ini.
Pembalap alsal Prancis ini memecahkan rekor Marc Marquez sebagai pembalap termuda yang meraih pole position kala menyabet slot pertama di grid start MotoGP Spanyol 2019 pada awal Mei.
Fabio Quartararo juga hampir menyabet pole position di MotoGP Italia pada awal Juni jika bukan karena aksi Marc Marquez pada momen-momen akhir kualifikasi.
Razlan Razali selaku direktur tim Petronas Yamaha SRT akhir-akhir ini mengungkapkan pemikiran di balik kedatangan Fabio Quartararo ke timnya.
Menurut Razlan Razali, Petronas Yamaha SRT sudah memiliki beberapa pembalap kuat yang masuk ke dalam daftar incaran.
"Isu yang berkembang adalah Jorge Lorenzo sampai dia akhirnya memutuskan ke Repsol Honda," kata Razali yang dilansir JUARA.net dari Marca.
"Lalu ada Dani Pedrosa yang juga merupakan pembalap kuat. Petronas sebenarnya menginginkan Dani, tetapi dia bilang kepada saya akan pensiun."
"Kami punya daftar lain yaitu Alvaro Bautista, Alex Marquez, dan Bradley Smith. Namun, kami tidak senang," ujar Razali melanjutkan.
Baca Juga: Alasan Tim Satelit Yamaha Lewatkan Kesempatan Rekrut Jorge Lorenzo
Razali mengakui bahwa Petronas Yamaha SRT akhirnya terpincut dengan Fabio Quartararo setelah pembalap muda itu memenangkan balapan Moto2 Catalunya 2018.
"Tak ada lagi (pembalap) di MotoGP yang menggairahkan, jadi kami mencari ke Moto2. Lalu Fabio menang di Montmello dan kami semua bilang, 'anak ini saja'," tutur Razali.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar