JUARA.NET - Selama 19 tahun berkarier sebagai pebulu tangkis, Lee Chong Wei tentu pernah memiliki momen pahit.
Namun, bukan kegagalan meraih medali emas pada ajang Olimpiade ataupun Kejuaraan Dunia yang dianggap Lee Chong Wei sebagai kenangan terpahit dalam perjalanan kariernya.
Dilansir JUARA dari New Straits Times, Lee Chong Wei membeberkan bahwa larangan bertanding akibat tersandung kasus doping dan tersingkir pada babak kesatu All England Open menjadi momen terburuk bagi dia.
Baca Juga: BAM Masih Belum Bisa Pastikan Nasib Hendrawan sebagai Pelatih
"Saya ingat saya pernah kalah pada babak pertama All England Open, momen itu menjadi salah satu titik terendah dalam karier saya," ucap Lee.
"Lalu, momen lain adalah larangan bermain akibat doping. Dua hal itu adalah kenangan pahit bagi saya," ucap dia lagi.
Lee memang pernah tersandung kasus doping dan dijatuhi hukuman larangan bermain hingga delapan bulan oleh BWF pada April 2015.
Baca Juga: Japan Open 2019 Direncanakan Jadi Ajang Comeback Ganda Putra Korea Selatan Ini
Kasus doping Lee Chong Wei mulai menyeruak sejak Kejuaraan Dunia 2014 di Denmark.
Saat itu, Lee gagal lolos tes doping setelah dianggap telah menggunakan salah satu zat terlarang UU Anti-Doping BWF, yakni dexamethasone, yang disinyalir berasal dari suplemen yang dia konsumsi.
Sementara itu, pada All England Open 2016, Lee Chong Wei terpaksa angkat kaki lebih cepat setelah dikalahkan wakil India, B Sai Praneeth, dengan skor 24-22, 22-20 pada babak kesatu.
Baca Juga: Lee Zii Jia Akui Siap Menjadi Tumpuan Tunggal Putra Malaysia
Selain mengungkap dua kenangan terpahit dalam karier bulu tangkisnya, Lee Chong Wei juga berbagi cerita tentang laga yang paling tak bisa dilupakan.
Pertandingan itu ialah laga final Malaysia Open 2006 yang berlangsung di Perpaduan Stadium, Kuching, Malaysia, 18 Juni 2006.
Kala itu Lee berhadapan dengan rival abadi sekaligus sahabatnya dari China, Lin Dan.
Lee Chong Wei mengatakan bahwa laga tersebut menjadi yang paling berkesan dan diingat karena saat itu dia berhasil melakukan epic comeback.
Lee yang sudah tertinggal jauh, 13-20, pada gim ketiga, secara mengejutkan mampu meraih tujuh poin beruntun untuk menyamakan skor dan memaksa terjadi adu setting.
Baca Juga: Cedera Hampir 1 Tahun, Michelle Li Rela Menahan Sakit karena Hal Ini
Setelah kembali imbang dalam kedudukan 21-21, Lee Chong Wei akhirnya memenangi pertandingan berkat dua poin beruntun yang dia petik berikutnya.
Lee pun naik ke podium kampiun Malaysia Open 2006 dengan kemenangan 21-18, 18-21, 23-21 atas Lin Dan.
"Tentu saja, kemenangan pada Malaysia Open 2006 adalah yang paling saya ingat," ujar Lee Chong Wei.
Baca Juga: Tugas Baru Telah Menanti Lee Chong Wei setelah Gantung Raket
"Lin Dan sudah unggul jauh 20-13 dan dia hanya butuh satu poin (untuk meraih gelar juara), sedangkan saya masih membutuhkan delapan poin beruntun," tutur Lee lagi.
"Saya merasa beruntung saat itu karena saya berhasil untuk tidak melakukan kesalahan sendiri yang akhirnya membuat saya memenangi laga tersebut," kata peraih tiga medali perak Olimpiade tersebut.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | New Straits Times |
Komentar