JUARA.net - Timnas Putri Amerika Serikat menjadi juara Piala Dunia Wanita 2019 usai menekuk Belanda 2-0 dalam final yang dihelat di Parc Olympique Lyonnais, Prancis, Minggu (7/7/2019) malam WIB.
Bagi Timnas Putri Amerika Serikat ini merupakan kali pertama mereka berpesta di tanah Eropa, sekaligus menambah gelar juara dunia yang mereka punya menjadi empat trofi.
Seperti biasa, berikut ini kami sajikan tiga cerita ringan bagi anda usai partai final digelar.
Final Di Benua Biru Dipimpin Wasit Tuan Rumah
Sudah semacam kutukan bagi tim tuan rumah untuk gagal melangkah dari fase perempat final Piala Dunia.
Kecuali Amerika Serikat pada 1999 dan 2003, tuan rumah lainnya, China (1991 dan 2007), Swedia (1995), Jerman (2011), Kanada (2015) dan kini Prancis hanya sanggup melangkah hingga babak delapan besar.
Baca Juga: Kaget Lihat Mobil di Sirkuit, Rider WorldSBK jatuh dan Kehilangan Podium
Namun, cerita menarik muncul saat laga final Piala Dunia Wanita digelar di Benua Biru.
Tuan rumah turut andil di lapangan hijau laga final lewat sosok wasit.
Pada Piala Dunia Wanita 1995 di Swedia, Inggrid Jonsson asal Swedia menjadi pengadil laga final yang mempertemukan Jerman dan Norwegia.
Selanjutnya pada Piala Dunia 2015 yang dipertandingkan di Jerman.
Ketika Jepang mengalahkan Amerika Serikat lewat drama adu penalti, wasit tuan rumah, Bibiana Steinhaus dipercaya menjadi wasit yang memimpin laga final di Commerzbank-Arena di kota Frankfurt.
Baca Juga: MotoGP Jerman 2019 - Pemilihan Ban Marc Marquez Riskan, tetapi Berhasil
Sementara di kota Lyon, Prancis, peluit panjang wasit tuan rumah Stephanie Frappart menjadi saksi kemenangan Timnas Putri Amerika Serikat atas Belanda di final Piala Dunia Wanita 2019.
Tiga Pemain Menjadi Top Skor
Satu dari dua gol yang dibuat Timnas Putri Amerika Serikat ke gawang Belanda dicetak oleh Megan Rapinoe.
Pemain yang akhirnya dinobatkan sebagai pemain terbaik di Piala Dunia Wanita 2019 itu berhasil membuat enam gol sepanjang turnamen.
adidas Golden Ball:
— FIFA Women's World Cup (@FIFAWWC) July 7, 2019
???? Megan RAPINOE - #USA
???? Lucy BRONZE - #ENG
???? Rose LAVELLE - #USA#FIFAWWC pic.twitter.com/ayJjnfGR1d
Tambahan satu gol di laga final menjadikan koleksi gol Rapinoe menyamai torehan Ellen White asal Inggris serta Alex Morgan yang juga rekannya di timnas Amerika Serikat.
Dalam catatan Piala Dunia Wanita, ini merupakan kali pertama ada tiga pemain yang sama-sama menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang turnamen.
Sebelumnya hanya pada Piala Dunia edisi ketiga tahun 1999 yang mencatat ada lebih dari satu pemain yang menjadi top skor.
Sissi (Brasil) dan Sun Wen (China) sama-sama mencetak tujuh gol sepanjang turnamen yang digelar di Amerika Serikat.
Skor Sama untuk Kali Ketiga
Untuk bisa menjadi juara, sebuah tim harus bisa mencetak gol lebih banyak dari lawan yang dihadapi di final.
Melihat gol juga menjadi harapan dan tujuan para suporter setia datang langsung ke stadion untuk mendukung tim nasional mereka.
Kebahagiaan dirasakan fans setia Amerika Serikat ketika Megan Rapinoe dan Rose Lavelle berhasil membobol gawang Belanda tanpa bisa dibalas sekalipun oleh Lieke Martens dkk.
Skor akhir 2-0 yang mewarnai laga final tadi malam adalah kali ketiga yang terjadi sepanjang Final Piala Dunia Wanita.
Sebelum di Lyon, Prancis skor 2-0 juga menjadi hasil akhir kemenangan Norwegia atas Jerman di Final Piala Dunia 1995 yang berlangsung di Rasunda Stadium, Solna, Swedia.
Juga saat Jerman mengalahkan Brasil di Final Piala Dunia tahun 2007 yang digelar di Hongkou Stadium, Shanghai Cina.
#RinganJari
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Juara.net |
Komentar