JUARA.NET - Khosit Phetpradab (Thailand) mengakui bahwa dirinya tengah mengalami penurunan performa drastis selama satu tahun terakhir.
Kiprah Khosit Phetpradab pada turnamen Japan Open 2019 memang sudah berakhir.
Khosit Phetpradab langsung tersingkir di babak kesatu Japan Open 2019, Rabu (24/7/2019), kemarin, setelah tunduk dari Ng Ka Long Angus (Hong Kong), dengan skor 10-21, 15-21.
Padahal, tunggal putra yang kini menduduki peringkat 20 dunia tersebut pernah membuat kejutan pada Japan Open edisi tahun lalu.
Baca Juga: Japan Open 2019 - Anthony Ginting Enggan Remehkan Siapa pun Calon Lawan
Phetpradab pernah tampil gemilang pada gelaran Japan Open 2018 hingga sukses menembus babak final.
Dalam perjalanan menuju laga puncak tersebut, Phetpradab berhasil menyingkirkan para unggulan seperti para tunggal putra China, Shi Yuqi dan Chen Long.
Meski berakhir menjadi runner-up Japan Open 2018 setelah kalah dari sang jawara sekaligus wakil tuan rumah, Kento Momota, kala itu penampilan Phetpradab patut diacungi jempol.
Seusai menorehkan kejutan besar tersebut, Phetpradab juga disebut-sebut sebagai andalan Negeri Gajah Putih dan mulai menebar ancaman dalam peta persaingan tunggal putra dunia.
Akan tetapi, yang terjadi saat ini justru sebaliknya.
Baca Juga: Hasil Japan Open 2019 - Praveen/Melati Jajaki Babak Perempat Final
Penampilan dia makin menurun. Dalam lima turnamen terakhir yang diikutinya pada tahun 2019, Phetpradab selalu tersisih di babak pertama.
Seusai menelan kekalahan di Japan Open 2019, akhirnya Phetpradab mengakui bahwa ada sesuatu yang salah dengan performa dia.
"Tidak ada masalah cedera apapun. Saya sendiri sedang berpikir keras (tentang performa saya)," ujar Khosit Phetpradab, dikutip JUARA dari laman BWF.
"Saya hanya tidak memiliki kepercayaan diri dalam permainan saya. Itulah yang membuat (pergerakan) saya menjadi sangat lambat," kata dia.
Baca Juga: Japan Open 2019 - Ini Kunci Greysia/Apriyani Lolos Perempat Final
Sebelum menginjak babak final Japan Open 2018 silam, Phetpradab sendiri sudah menunjukkan tren yang cukup positif.
Pemain berusia 25 tahun itu beberapa kali berhasil menjadi semifinalis turnamen Grand Prix Gold dan Super 500, seperti Korea Masters 2017 dan US Open 2018.
"Tahun lalu saya masih bisa tampil lepas. Hanya bermain, menikmati pertandingan dan bersenang-senang. Itu membuat saya merasa bebas saat bertanding," ungkap Phetpradab.
"Tetapi setelah itu (final Japan Open 2018), rasa tertekan pada diri saya mulai meningkat. Saya tidak lagi bisa bisa bermain dengan kualitas mental yang sama seperti tahun lalu," tandasnya.
Menyadari kelemahannya tersebut, Phetpradab pun kini mengaku bakal mulai merenungkan apa yang tengah ia rasakan, tak terkecuali bertukar pandangan dengan sang pelatih.
Baca Juga: Japan Open 2019 - Bemain Rubber Set, Anthony Ginting Melaju Ke Perempat Final
"Sekarang saya harus berubah, saya harus berbicara kepada pelatih saya, Saya harus mengetahui apa yang bisa direkomendasikan oleh mereka (tim pelatih -red)." ujar dia.
"Yang paling utama, perubahan itu jelas harus dimulai dari diri saya sendiri, tentang strategi, tentang pola pikir. Saya perlu menikmati pertandingan seperti yang saya lakukan tahun lalu," kata Phetpradab memungkasi.
Setelah mengikuti Japan Open 2019, Khosit Phetpradab rencananya bakal melanjutkan destinasi turnamennya menuju Thailand Open 2019.
Thailand Open 2019 sendiri bakal digelar setelah Japan Open 2019, tepatnya pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2019 mendatang.
View this post on InstagramSederhana rayakan ulang tahun kedua BolaSport.com bersama. . #gridnetwork #hbd #ultah
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BWF |
Komentar