JUARA.NET - Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, baru saja menjadi jawara pada Thailand Open 2019. Di balik kemenangan mereka, rupanya terdapat tangan dingin pelatih asal Indonesia.
Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty berhasil meraih gelar juara pada Thailand Open 2019, Minggu (4/8/2019).
Pasangan ganda putra India peringkat ke-16 dunia tersebut menang dengan skor 21-19, 18-21, 21-18 atas Li Junhui/Liu Yuchen (China), di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Thailand.
Baca Juga: Chou Tien Chen Bersyukur Berhasil Kembali Raih Titel Kampiun
Keberhasilan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty memenangi gelar juara di Negeri Gajah Putih tersebut mengantarkan mereka menjadi ganda putra India pertama yang keluar sebagai pemenang pada turnamen Thailand Open sejak dihelat pada tahun 1984.
Bukan cuma itu saja. Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty juga menjadi pemain ganda India pertama yang mampu merengkuh titel kampiun pada sepanjang bergulirnya turnamen BWF kategori Superseries atau saat ini setara dengan level BWF World Tour Super 500 keatas.
Prestasi tersebut pun membuat peta persaingan ganda putra dunia tentu bakal semakin sengit.
Namun, dibalik kemenangan Rankireddy/Shetty ternyata ada tangan dingin pelatih asal Indonesia.
Dia adalah Flandy Limpele.
Diakui oleh Rankireddy/Shetty, kedatangan Flandy Limpele menyebabkan adanya perubahan pada rutinitas latihan mereka.
"Sebelum ada pelatih Flandy Limpele, kami lebih banyak melakukan sesi latihan di lapangan," ujar Chirag Shetty, dikutip BolaSport.com dari laman BWF.
Baca Juga: Carolina Marin Memilih Mundur dari Kejuaraan Dunia 2019
"Namun, setelah beliau datang, kami lebih banyak latihan aspek fisik dan juga berlari. itulah alasannya mengapa kami tidak lelah meski sudah mengalami pekan yang padat (di Thailand)," kata dia melanjutkan.
Flandy Limpele sendiri merupakan mantan pemain spesialis ganda Indonesia.
Di nomor ganda putra, Flandy pernah berpasangan dengan Eng Hian dan berhasil menyabet medali perunggu Olimpiade Athena 2004.
Sementara pada nomor ganda campuran, Flandy yang bertandem dengan Vita Marissa sukses meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2007, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di India, Flandy Limpele tak sendirian. Sejak bergabung pada Maret 2019 lalu, pelatih kelahiran Manado tersebut juga didampingi oleh Namrih Suroto.
Baca Juga: Rekap Hasil Final Thailand Open 2019 - Tuan Rumah Gigit Jari, China Bersinar
Sementara pelatih yang mendampingi Rankireddy/Shetty pada laga puncak kemarin adalah Dwi Kristiawan yang sudah bergabung dengan India sejak 2011.
Pada sisi lain, Rankireddy/Shetty sendiri seolah masih tidak percaya dengan gelar juara yang baru saja mereka raih.
Apalagi, perjalanan mereka menuju laga puncak Thailand Open 2019 pun bisa dibilang jauh dari kata mudah.
"Saya masih tidak percaya kami baru saja mengalahkan Juara Dunia 2018 (Li Junhui/Liu Yuchen -red)," ucap Shetty.
"Mereka adalah pasangan yang sangat bagus dalam menyerang. Tetapi kami berhasil menerapkan strategi kami untuk terus menurunkan shuttlecock," imbuhnya.
Baca Juga: Enggan Disamakan dengan Lee Chong Wei, Lee Zii Jia Ingin Buat Sejarah Sendiri
Sementara itu, Liu Yuchen mengaku cukup terkejut dengan performa Rankireddy/Shetty di laga puncak tersebut.
Bahkan Liu tak segan melontarkan pujian kepada mereka.
"Penampilan mereka (Rankireddy/Shetty) di luar dugaan. Mereka mampu tampil tenang dan mengendalikan permainan," ucap Liu Yuchen.
"Pada situasi yang tegang, mereka mampu mengatasinya. Mereka berpotensi menjadi ancaman besar di masa mendatang," tandasnya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar