JUARA.net - Pria tercepat di dunia selama tiga tahun terakhir, Christian Coleman, diduga telah tiga kali absen dari tes doping dalam waktu 12 bulan terakhir.
Christian Coleman, sprinter penerus Usain Bolt di dunia atletik, tengah berjuang untuk mempertahankan reputasinya dan juga kontrak jutaan dolar yang diberikan oleh Nike dua tahun lalu.
Pria berusia 23 tahun tersebut bisa mendapat larangan turun pada Kejuaraan Dunia di Qatar bulan depan dan juga Olimpiade 2020.
Christian Coleman merupakan favorit untuk memenangkan emas pada dua event tersebut.
Menurut peraturan Agensi Anti-Doping Amerika Serikat (USADA), "akumulasi tiga Absensi Tes atau Kegagalan Administrasi pada suatu periode 12 bulan bisa berbuah ke periode skorsing hingga dua tahun dari tanggal pelanggaran pertama."
Mail Sport mengungkapkan bahwa kini ada pembicaraan tingkat tinggi antara WADA (Badan Anti Doping Dunia), USADA, dan IAAF (Federasi Atletik Internasional) perihal isu ini.
Tim hukum Christian Coleman sendiri mempertanyakan salah satu tudingan kegagalan tes tersebut.
Baca Juga: Andy Ruiz Setuju Bertarung dengan Anthony Joshua di Arab Saudi
Menurut mereka, ada isu di mana terdapat keterlibatan dua badan testing berbeda walau semua tes berada di bawah wadah WADA.
Christian Coleman berhasil mencatatkan rekor dunia baru pada nomor 60 meter indoor dan menjadi orang tercepat ketujuh dunia dengan catatan waktu 9,79 detik untuk 100 meter.
Ia juga merupakan anggota tim Olimpiade Amerika Serikat untuk Olimpiade Rio 2016.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar