JUARA.net - NBA teguh di belakang General Manager Houston Rockets, Daryl Morey, dalam posisinya mendukung kebebasan berpendapat di Hong Kong. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan raksasa China menarik diri dari liga basket nasional Amerika Serikat tersebut.
Kontroversi ini bermula pada Jumat lalu setelah Daryl Morey mengunggah foto dengan kata-kata "Berjuang untuk Kebebasan, Berdiri bersama Hong Kong".
Morey memberikan suaranya terkait demonstrasi pro demokrasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di negara pulau yang jadi teritori khusus China tersebut.
"Saya hanya menyuarakan satu pendapat, interpretasi kejadian satu orang, dari masalah yang rumit. Saya selalu menghargai dukungan siginifikan para fans dan sponsor kami dari China," jelas Morey setelah menghapus cuitannya.
Cuitan tersebut langsung memicu reaksi negatif dari para petinggi di pemerintahan China dan juga perusahaan-perusahaan mereka.
Baca Juga: Lakukan Teken Super Horor, Pesepak Bola ini Dipenjara
Asosiasi Basket China (CBA) membekukan kerjasama dengan Houston Rockets. Padahal, Presiden CBA adalah Yao Ming, legenda Houston Rockets.
Stasion televisi publik China, CCTV, membatalkan siaran NBA China Games yang melibatkan Brooklyn Nets dan Los Angeles Lakers.
Dua pertandingan itu akan diadakan di Shanghai dengan laga ulang di Shenzhen.
Laga-laga ini merupakan program reguler bagi NBA sejak 2004 dan menjadi jadwal rutin di kalendar NBA sejak 2014.
"Kami percaya bahwa setiap suara yang menantang kedigdayaan nasional dan stabilitas sosial tak berada dalam ranah kebebasan berpendapat," tulis pernyataan resmi CCTV.
Produsen olahraga, Li-Ning, dan sponsor lokal Houston Rockets di China, Shanghai Pudong Development Bank, membekukan kerjasama mereka.
Selain itu, perusahaan internet raksasa China, Tencent, juga memutus untuk sementara semua kerjasama dengan NBA pada Selasa (8/10/2019).
Baca Juga: Messi Berikan Kritik untuk Ousmane Dembele Usai Dikartu Merah
Tencent Sports menghentikan sementara semua siaran pramusim.
Belum diketahui efek apa yang akan terjadi ke kerjasama lima tahun Tencent dengan NBA.
Perusahaan tersebut memegang hak siar digital yang ditaksir berada di kisaran harga 1,5 miliar dolar AS.
Produsen smartphone asal China, Vivo, juga telah menghentikan kerjasama mereka untuk pramusim ini. Vivo merupakan sponsor kunci bagi laga-laga ekshibisi di Shenzen dan Shanghai tersebut.
Pada pernyataan resminya, Komisioner NBA, Adam Silver, mengatakan bahwa pendapat Morley merupakan hak setiap orang untuk bersuara.
"Tak terhindarkan bahwa orang-orang di seluruh dunia, termasuk Amerika dan China, untuk memiliki pandangan berbeda terhadap isu-isu berbeda. Bukan peran NBA untuk menghakimi perbedaan tersbeut.
"Akan tetapi, NBA tak akan mengatur apa yang para pemain, pegawai, atau pemilik tim bisa katakan atau tidak perihal isu ini. Kami tak beroperasi dengan cara seperti itu," tuturnya.
China merupakan negara strategis bagi NBA. Menurut angka resmi, lebih dari 600 juta orang di China mengonsumsi konten NBA pada musim 2017-2018 saja.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Komentar