JUARA.net - Petinju asal Amerika Serikat, Patrick Day, berada dalam kondisi kritis dan mengalami kota setelah dikalahkan oleh Charles Conwell pada Sabtu (12/10/2019).
Seperti dikutip JUARA.net dari AFP, Patrick Day menderita "cedera traumatis" dan menjalankan operasi otak darurat setelah kalah knock out lawan Conwell pada laga super welterweight di Chicago.
"Patrick berada dalam koma karena cedera tersebut dan kondisinya sangat kritis," ujar promoter laga, Lou DiBella. "Kami menghargai dukungan, doa-doa, dan tawaran bantuan dari semua di komunitas tinju."
Patrick Day sudah tak sadarkan diri ketika ia diangkut dari ring dan dimasukkan ke ambulans.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Masih Berhasrat untuk Mengalahkan Minions Tahun Ini
Day mengalami kejang-kejang di ambulans dan memerlukan bantuan pernafasan setelah tiba di rumah sakit.
Conwell memang mendominasi pertarungan kontra Day.
Petinju yang memperkuat Amerika Serikat di Olimpaide 2016 ini sempat dua kali menjatuhkan Day pada ronde keempat dan kedelapan sebelum beberapa pukulan tangan kanannya pada ronde ke-10 membuat Day kelimpungan.
Beberapa detik kemudian, Conwell melancarkan pukulan hook kiri keras yang menyebabkan Day terjatuh dan kepalanya memantul di kanvas.
Please PRAY for Patrick Day !!
He got knocked out in his fight against Charles Cornwall and is still unconscious from that KO. He was taken to the ICU and was having seizures#UFCTampa #Boxing pic.twitter.com/3zMxfB6fgb— MMA India (@MMAIndiaShow) October 13, 2019
Wasit Celestino Ruiz menghentikan pertandingan pada waktu 1 menit dan 46 detik dari ronde tersebut.
Patrick Day terbaring di kanvas selama beberapa menit ketika menerima bantuan medis. Ia lalu dibawa ke rumah sakit Northwestern Memorial.
Baca Juga: Gara-gara Suka Ganja, Mike Tyson Idolai Petarung UFC Ini
Berbicara setelah pertarungan, Comwell berkomentar: "Saya mendoakan yang terbaik baginya dan timnya. Saya harap ia baik-baik saja, saya tahu ia orang yang hebat."
Day dan Conwell bertarung sebagai undercard untuk laga WBA World Light Heavyweight antara Dmitry Bivol dan Lenin Castillo.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | AFP |
Komentar