Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Pulau Dewata, Jorge Lorenzo Pertimbangkan Masa Depan

By Firzie A. Idris - Senin, 25 November 2019 | 21:12 WIB
Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, saat berlibur ke pantai El Kabron di Bali, Indonesia.
@jorgelorenzo99
Mantan pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo, saat berlibur ke pantai El Kabron di Bali, Indonesia.

JUARA.net - Jorge Lorenzo tengah berada di Pulau Dewata, Bali, untuk menikmati liburan bersama rekan-rekannya.

TodoCircuito menulis kalau liburan ke Bali adalah obat tepat yang dibutuhkan juara dunia MotoGP tiga kali tersebut setelah musim yang panjang dan penuh tekanan bersama Repsol Honda.

Pembalap berusia 32 tahun tersebut belum menentukan destinasi berikutnya setelah ia memutuskan pensiun dari dunia MotoGP.

Sumber sama mengutarakan bahwa Lorenzo kini akhirnya bisa meluangkan waktu untuk mengurus beberapa proyek pribadi yang terpinggirkan dalam beberapa tahun terakhir karena komitmennya di dunia MotoGP.

Salah satunya adalah perusahaan aksesori dan pakaian bernama Skull Rider.

Baca Juga: Bob Arum: Pukulan Wilder Sangar, tetapi Tyson Fury Bisa Atasi Dia

Lorenz memiliki saham 50 persen dan valuasi perusahaan tersebut diyakini berada di angka 1,2 juta euro.

Selain itu, Jorge Lorenzo juga terjun ke dunia real estate. Sebelas tahun silam ia mendirikan FMT Land 99, sebuah agensi untuk rental properti di daerah kelahirannya di Kepulauan Balearic.

Perusahaan itu sempat menderita kerugian 120 ribu eruo pada 2017 dan kini telah pindah ke Lugano di Swiss.

Selain mengurusi bisnisnya, Jorge Lorenzo juga seorang kolektor segala hal yang berhubungan dengan dunia otomotif roda dua dan empat.

Baca Juga: Valentino Rossi Seharusnya Sudah Pensiun dari MotoGP?

Ia bahkan dikatakan mempunyai salah satu koleksi motorsport paling lengkap di dunia dengan memiliki barang-barang yang pernah menjadi milik Gilles Villeneuve, Sebastian Vettel, Ayrton Senna, Waine Rainey, Valentino Rossi, dan tentu saja Marc Marquez.

Sebagian besar barang-barang ini ia tunjukkan kepada umum melalui museumnya di Andorra.

Sayang, museum tersebut tutup pada awal 2019 karena alasan yang masih belum jelas.

Setidaknya, Lorenzo akan mempunyai banyak waktu untuk mempertimbangkan apa langkah berikut baginya dalam hidup.

Memikirkan hal tersebut sembari duduk di tepi pantai menyaksikan matahari tenggelam di Bali bukanlah hal terburuk di dunia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X