JUARA.NET - Timnas Indonesia U-22 bakal diuji oleh lawan super tangguh di laga ketiga Grup B fase Grup SEA Games 2019.
Ya, setelah lolos dari hadangan Thailand di laga pembuka, Indonesia kini dihadapkan pada lawan sulit penguasa grup B yaitu Vietnam di laga ketiga.
Vietnam yang sedang dalam kondisi terbaik bakal menghadapi Indonesia pada Minggu, (1/12/2019) di Rizal Memorial Stadium, Manila.
Indonesia dan Vietnam memang memiliki jumlah poin sama yakni sama-sama memiliki enam poin di klasemen sementara Grup B.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Hancurkan Malaysia, Tim Polo Air Putra Indonesia Kian Dekati Emas Pertama
Tapi sayangnya, Indonesia hanya mampu bertengger di posisi kedua karena kalah produktivitas gol dari Vietnam.
Dalam dua laga sebelumnya, Indonesia sukses mengemaskan empat gol tanpa kebobolan satu pun.
Sedangkan Vietnam lebih gila karena mampu menyarangkan 12 gol dari dua laga dan hanya kebobolan satu gol.
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia tidak bisa meremehkan Timnas U-22 Vietnam. Selain faktor menggilanya skuad Naga Emas di SEA Games 2019, Indonesia juga punya catatan buruk ketika menghadapi Vietnam selama delapan tahun terakhir.
Dari data yang ada di Soccerway, terakhir kali Indonesia menang atas Vietnam pada 19 November 2011 di ajang SEA Games 2011.
Pada saat itu Indonesia menang dengan skor 2-0.
Namun selepas hari itu, Indonesia tak pernah lagi mencicipi kemenangan atas Vietnam. Ya, selama delapan tahun, Indonesia terus mendapatkan hasil buruk dari Vietnam.
Garuda Muda pernah kalah 5-0 pada 15 Juni 2015 (SEA Games 2015), kemudian bermain imbang 0-0 pada 22 Agustus 2017 (SEA Games 2017), dan terakhir kalah 1-0 pada 24 Maret 2019 (AFC U-23).
Baca Juga: Sejarah, Polo Air Putra Indonesia Kalahkan Singapura, Emas Semakin Dekat
Uniknya, di dua seri SEA Games terakhir, Indonesia juga tidak mendapatkan hasil yang mentereng.
Nah, apakah di SEA Games 2019 ini Indonesia bisa memutus rantai hasil buruk atas Vietnam? atau justru akan melanjutkan tren buruk kalah dari Vietnam? Jawabannya bisa kita lihat nanti tentunya.
Editor | : | Imadudin Adam |
Komentar