JUARA.NET - ESPN telah merilis daftar 10 besar tweet atau atlet pria paling popular di Twitter tahun 2019.
Bukan Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo, di urutan teratas ternyata diisi oleh sang junior mereka yakni Neymar Da Silva.
Atlet sepak bola memang mendominasi di daftar yang diberikan oleh ESPN. Jika Neymar di peringkat pertama, maka Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo masing-masing berada di urutan kedua dan ketiga.
Baca Juga: Tak Mau Jemawa, Mike Tyson Akui Tidak Bisa Kalahkan Muhammad Ali
Selain sepak bola, bintang bola basket seperti LeBron James, Kawhi Leonard, dan Kobe Bryant juga mengisi tempat di urutan keempat hingga keempat. Sementara quarterback New England Patriots Tom Brady menempati urutan ketujuh.
Selain itu dua pesepak bola lainnya, Kylian Mbappe dan Keisuke Honda mengikuti urutan selanjutnya di mana peringkat terakhir diikuti oleh Antonio Brown.
Apa yang sebenarnya membuat Neymar bisa menjadi pesepak bola yang paling sering dibicarakan di Twitter, tentu saja karena langkahnya di jendela transfer musim lalu yang memicu kontroversi.
Baca Juga: Tak Disangka! Ini Video Gol Gaib Mohammed Salah saat Tumpas Salzburg
Ya, di situ Neymar mengaku tidak betah di PSG dan terang-terangan ingin kembali ke Barcelona.
Selain menjadi pembicaraan musim panas lalu, Neymar juga menimbulkan kontroversi atas perilakunya menjelang akhir musim 2018/19.
Neymar finally escapes Messi's shadow pic.twitter.com/B1sgqHhbEB
— ESPN FC (@ESPNFC) December 10, 2019
Pada bulan Maret, setelah tersingkirnya PSG di Liga Champions di tangan Manchester United, ia berseru media sosial menghina wasit, sebelum dilarang untuk tiga pertandingan.
Kemudian, pada bulan April, Neymar memukul penonton di final Piala Prancis usai menghadapi Rennes.
Tapi berbeda dengan para pesepak bola lainnya seperti Messi, Ronaldo, Mbappe, bahkan NFL Quarterback, Brady, mereka banyak dibicarakan di Twitter karena menunjukkan performa yang luar biasa.
Terkenal di Twitter berkat kontroversi tak hanya milik Neymar seorang karena bintang American Football, Brown juga dibicarakan karena kontroversi.
Editor | : | Imadudin Adam |
Komentar