JUARA.net - Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menilai bahwa Marc Marquez akan sulit mendapatkan simpati setelah terlibat insiden dengan Valentino Rossi pada musim 2015 lalu.
Marc Marquez berhasil menuai sukses besar sepanjang gelaran MotoGP 2019 bersama timnya Repsol Honda.
Tak hanya gelar juara dunia sebagai pembalap saja, Marc Marquez juga mampu merebut juara untuk kategori tim dan juga konstruksi.
Sepak terjang rider berjulukan The Baby Alien pada musim lalu kian bertambah cemerlang setelah dia juga berhasil membukukan total 420 poin.
Baca Juga: Soal Kedatangan Irfan Bachdim, Pelatih PSS Sleman Tak Ambil Pusing
Jumlah tersebut menjadikan dia sebagai pembalap MotoGP pertama yang sukses meraih lebih dari 400 poin dalam satu musim.
Kendati menorehkan prestasi mentereng terutama pada musim lalu, pengamat MotoGP, Carlo Pernat, menilai bahwa Marc Marquez akan sulit mendapatkan simpati dan bahkan mempunyai banyak haters.
Hal itu karena skandal pada MotoGP musim 2015 silam saat Marc Marquez bersinggungan dengan Valentino Rossi (Yamaha) di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Akibat dari insiden itu, Marc Marquez membuat kans Valentino Rossi untuk menjadi juara dunia menipis setelah race director memutuskan untuk menjatuhkan hukuman.
Pembalap asal Italia itu pun harus mengawali balapan terakhir MotoGP 2015 yang digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia dari urutan paling belakang.
The Doctor yang tengah bersaing ketat bersama rekan satu timnya kala itu yakni Jorge Lorenzo untuk meraih gelar juara dunia harus rela menelan pil pahit pada akhir musim.
"Marc Marquez tidak akan pernah bisa membuat dirinya dicintai setelah apa yang dia lakukan pada musim 2015 silam, dan itu adalah hal yang serius," kata Carlo Pernat, dilansir JUARA.net dari Tuttomotoriweb.
"Di sisi lain, Rossi melakukan kesalahan setelah menyerangnya di sesi konferensi pers, tetapi apa yang kami lihat dalam balapan itu adalah hal yang memalukan," imbuhnya.
Baca Juga: Video Seorang Polisi Lakukan Tindakan Super Brutal ke Seseorang
Lebih jauh lagi, Pernat yang saat itu melihat balapan tersebut bersama legenda MotoGP seperti Kevin Schawantz, Mick Doohan dan Wayne Gardner merasa Marquez sudah melakukan hal yang menjijikkan.
"Saya melihat balapan itu dengan Schwantz, Doohan dan Gardner dan ketiganya mengatakan hal yang sama, menjijikkan, bagi saya, Marquez sudah memakan semua simpati," kata Carlo Pernat mengakhiri.
Kendati mengawali balapan terakhir MotoGP 2015 tersebut dari urutan paling belakang, Valentino Rossi mampu tampil heroik.
Dia akhirnya berhasil meraih finis di urutan keempat pada akhir lomba, meskipun hasil itu belum cukup mengantarnya meraih gelar juara dunia ke-10 sepanjang kariernya.
Valentino Rossi menutup MotoGP 2015 dengan terpaut hanya lima poin dari Jorge Lorenzo yang keluar sebagai juara dunia usai mengumpulkan total 330 poin di klasemen akhir.
Baca Juga: Gagal Juarai Australian Open 2020, Roger Federer Belum Mau Pensiun
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Tuttomotoriweb |
Komentar