JUARA.NET - Manchester City menerima hukuman dari UEFA akibat melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Manchester City harus menerima kenyataan pahit lantaran pihak UEFA memberikan hukuman setelah melanggar aturan FFP.
Akibat dari hal tersebut, tim berjulukan The Citizens itu tak bisa tampil di semua kompetisi antarklub Eropa, tak terkecuali Liga Champions selama dua musim.
Hukuman itu sendiri dikeluarkan oleh Adjudicatory Chamber of the Club Financial Control Body (CFCB) alias Badan Pengendali Keuangan Klub UEFA.
Baca Juga: Manajer Sebut Rematch Khabib vs McGregor Hanya Akan Terjadi di Jalanan
Manchester City dianggap melakukan pelanggaran serius terutama pada aspek lisensi klub UEFA dan FFP.
Dalam sidang yang sudah diadakan pada 22 Januari lalu, UEFA telah menemukan bukti pelanggaran serius yang dilakukan Manchester City.
Tim arahan Pep Guardiola itu dianggap telah melebih-lebihkan pendapatan sponsor dalam pembukukan keuangan klub antara 2012-2016.
“Menyusul sidang yang diadakan pada 22 Januari 2020, Adjudicatory Chamber of the Club Financial Control Body yang diketuai oleh Jose da Cunha Rodrigues hari ini telah memberi tahu Manchester City Football Club tentang keputusan akhir terhadap kasus yang dirujuk oleh Kepala Penyelidik CFCB," tulis UEFA dalam pengumumannya.
Baca Juga: Hasil Kejuaraan Beregu Asia 2020 - Ke Final, Tim Putri Jepang Selangkah Lagi Pertahankan Gelar
"Adjudicatory Chamber, setelah mempertimbangkan semua bukti, telah menemukan bahwa Manchester City Football Club melakukan pelanggaran serius terhadap Peraturan UEFA dengan melebih-lebihkan pendapatan sponsor dalam pembukuannya dan tidak memberikan informasi benar kepada UEFA antara 2012 sampai 2016."
Selain itu, UEFA juga menyebut Manchester City tidak kooperatif dalam penyelidikan kasus ini.
Oleh sebab itu, UEFA menjatuhkan hukuman larangan bermain di kompetisi antarklub Eropa untuk Manchester City pada musim 2020-2021 dan 2021-2022.
Mereka juga dikenakan denda sebesar 24,9 juta poundsterling untuk pelanggaran tersebut.
Manchester City memiliki hak untuk mengajukan banding atas keputusan ini ke Pengadilan Arbitase untuk Olahraga atau Court of Arbitration for Sport (CAS).
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Asia 2020 - Tim Putri Indonesia Tumbang Di Tangan Thailand
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | BolaSport.com, UEFA |
Komentar