BOLASPORT.COM - Torch relay Olimpiade Tokyo 2020 resmi dimulai di Olympia, Yunani, Kamis (12/3/2020).
Upacara tradisional penyalaan Obor Olimpiade dilakukan dengan hadirin yang terbatas karena kekhawatiran terhadap wabah virus corona.
"Kami bersyukur karena kalian membuat upacara ini bisa dilakukan sekali pun di bawah kondisi yang sulit," ujar Thomas Bach seperti dikutip Bolasport.com dari NBC.
Baca Juga: Tunggal Putra Keok di All England Open 2020, Terakhir Jaya Seperempat Abad Lalu
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) itu mengalamatkan kata-katanya kepada Komite Olimpiade Yunani.
"Upacara ini memperlihatkan sekali lagi komitmen kami untuk menyukseskan Olimpiade Tokyo 2020."
Pada Senin (9/3/2020), diputuskan bahwa upacara penyalaan Obor Olimpiade Tokyo 2020 dan start torch relay tidak akan dihadiri penonton.
Hanya 100 orang terakreditasi yang kemudian menghadiri acara tersebut, yaitu dari IOC, Komite Olimpiade Yunani, dan Komite Olimpiade Tokyo 2020.
The Olympic flame has been lit. #Tokyo2020 ????#OlympicTorchRelay #UnitedByEmotion pic.twitter.com/3ofUWWMeI2
— #Tokyo2020 (@Tokyo2020) March 12, 2020
Baca Juga: Pensiun dari American Football, Atlet Ini Akan Segera Gabung ke WWE
Anna Korakaki, juara menembak Olimpiade dari Yunani, mencatatkan sejarah sebagai perempuan pertama yang memegang obor pertama kali dalam torch relay Olimpiade.
Korakaki kemudian menyerahkan obor kepada juara maraton Olimpiade 2004 asal Jepang, Mizuki Noguchi.
Obor Olimpiade Tokyo 2020 akan berada di Yunani selama 8 hari sebelum diterbangkan ke Jepang.
Di Jepang, obor direncanakan akan diarak selama 121 hari di seantero Negeri Sakura sampai upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 pada 24 Juli mendatang.
Torch relay di Jepang akan diawali di prefektur Fukushima dengan pembawa obor pertamanya adalah anggota tim juara Piala Dunia Perempuan 2011.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | NBC |
Komentar