JUARA.NET - Keputusan berat harus diambil Tim Formula 1 Renault yang terpaksa meliburkan karyawan demi menghadapi krisis COVID-19.
Selain mengistirahatkan sebagian besar karyawannya, Renault juga akan memberlakukan pemotongan gaji.
Kemungkinan para karyawan Renault akan tetap membawa uang sebanyak 80 persen gaji mereka.
Sebelumnya tim Inggris lain, McLaren, Williams, dan Racing Point sudah memberlakukan keputusan serupa.
Dilansir Juara.net dari Reuters, hal ini dilakukan Renault guna menerapkan skema retensi pekerjaan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Inggris.
Harapannya, pomotongan gaji yang mereka lakukan akan ditutupi oleh suntikan dana dari pemerintah tersebut.
Baca Juga: VIDEO - Top Front Kick Finish dalam Sejarah UFC, Petarung Ini Kena Dua Kali
Perihal liburnya para karyawan, Ranault akan memberlakukan keputusan ini terhitung mulai 6 April hingga akhir Mei mendatang.
"Renault Sport Racing telah memutuskan untuk mengaplikasikan skema retensi gaji dari pemerintah Inggris," ungkap pihak Renault.
"Gaji karyawan aktif, termasuk bagian manajemen, akan dipotong dengan porsi yang sama," imbuh mereka.
Menurut Bos Renault, Cyrill Abiteboul, situasi berat ini terpaksa dilakukan karena baik Prancis dan Inggris saat ini sudah menerapkan lockdown.
Baca Juga: Ikuti Lockdown di Negaranya, Atlet Tenis Meja India Latihan dengan Robot
"Oleh karena itu, kami harus menggunakan segala cara untuk melalui periode yang penuh ketidakpastian dan ketidakaktifan sebaik yang kami bisa, sembari melindungi seluruh tim yang telah kami bangun selama empat tahun terakhir." ungkapnya
Sebelumnya, gelaran balap GP Canada telah resmi ditunda karena masalah yang sama.
Ditundanya balapan yang rencananya bakal digelar pada 14 Juni tersebut menyisakan GP Prancis yang akan jadi pembuka seri balapan F1.
Banyak opsi sedang dipikirkan oleh pihak FIA, mulai dari balapan yang dipersingkat menjadi 2 hari hingga membuat balapan secara tertutup.
Baca Juga: Begini Respons Bijak Justin Gaethje Usai Duelnya dengan Tony Ferguson Ditunda
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | reuters.com |
Komentar