JUARA.NET - Mantan juara dunia kelas super bantam dan kelas bulu, Carl Frampton khawatir situasi COVID-19 ini bisa menjadi rintangan yang panjang untuk dunia tinju.
Dilansir Juara.net dari Antara, petinju Irlandia Utara ini tidak yakin jika para penggemar tinju akan segera kembali menonton tinju langsung di ring.
Menurutnya, para pencinta tinju pasti akan jadi lebih berhati-hati dalam mengelola masalah finansial diri dan keluarganya sehingga tidak akan banyak orang yang segera kembali ke pinggir ring
Selain itu, masalah ini baginya akan paling banyak dampaknya bagi para petinju kelas bawah yang hanya mendapatkan uang dari tiket penonton.
"Akan butuh waktu lama untuk pulih. Saya bicara bulanan dan mungkin tahunan untuk kembali ke keadaan sebelum ini,' ungkapnya.
"Menurut saya kebanyakan uang dan hadiah yang saya terima berasal dari televisi, tapi ada petinju yang bertarung tak ditayangkan televisi sehingga tergantung kepada tempat duduk penonton dan menggantungkan pada penjualan tiket agar bertahan hidup," ungkap Frampton.
Baca Juga: Waduh! Petinju ini Simpan Gigi Floyd Mayweather Hingga Enam Tahun
Untuk mengatasi hal ini Frampton sendiri memutuskan keberpihakannya dengan pendapatan promotor Tyson Furry, Bob Arum.
Baik Frampton dan Arum merasa satu-saunya jalan untuk menghindari masalah ini adalah dengan memasang tiket yang lebih murah untuk menarik minat penonton kembali.
Frampton sendiri juga mengakui kekagumannya kepada Arum yang berani mengutarakan pendapat sedemikian rupa.
Terlebih lagi kini baginya, tiket menonton tinju di Inggris sudah semakin gila hingga lebih mahal dibanding di Amerika.
Frampton merupakan petinju dengan deretan gelar yang mempuni.
Bertarung 29 kali, petinju ini hanya mampu dikalahkan dua kali oleh lawannya.
Pada bulan Desember lalu bahkan Frampton berhasil menyandang ranking empat dunia kelas Super Bulu versi BoxRec dan peringkat lima petarung kelas bulu versi The Ring.
Baca Juga: Soal Muhammad Ali, Mike Tyson Punya Pandangan Berbeda dari Anthony Joshua
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Antaranews |
Komentar