JUARA.NET - Sebuah pertandingan tinju profesional di Nicaragua dapat cap kontroversional setelah tetap digelar meski pandemi COVID-19 menghadang.
Pihak penyelenggara secara tegas menampik semua tudingan kontroversial yang terus diberikan.
Menurut mereka, pertandingan ini harus tetap berjalan demi kemaslahatan para petinju itu sendiri.
"Nicaragua adalah negara yang miskin dan petinju harus makan. Dia tidak bisa diam diri di rumah. Di sini juga tidak diberlakukan karantina," ungkap salah satu promotor tinju dilansir Juara.net dari The Sun.
Mereka juga bersikukuh menggelar pertandingan karena memang kasus COVID-19 di negara mereka terbilang cukup rendah.
Baca Juga: Mantan Juara Tinju WBO Takut Kepalanya Lepas saat Latihan dengan Tyson Fury
"Kami merasa beruntung karena kasus positif virus ini hanya sedikit, dan kami semuanya butuh bekerja, jadi kami melakukan usaha ini," imbuhnya.
Jalannya tinju secara umum memang agak berbeda daripada biasanya.
Seluruh petarung, pelatih, hingga gadis ring semuanya dipaksa untuk menggunakan masker dan dicek suhu badan sejak mendatangi lokasi pertarungan.
Para penonton yang mendatangi Alexis Arguello Sports Centre ini semuanya disemprot dengan desinfektan sesaat sebelum memasuki venue.
Baca Juga: Petinju Ini Sesumbar Bakal Masukkan Anthony Joshua ke Peti Mati
Tak hanya penonton dewasa, penonton anak-anak juga mendapat perlakukan yang sama.
Selepas memasuki venue, para penonton juga mempraktikkan pola duduk yang sesuai dengan himbauan social distancing.
Mereka duduk berjarak-jarak dan menikmati jalannya pertarungan tinju dengan sangat antusias.
Sebenarnya tidak hanya gelaran tinju, liga baseball dan sepak bola juga masih berjalan di negara ini.
Hingga Senin (27/4/2020) waktu Indonesia, di Nikaragua sendiri baru dikonfirmasi 13 orang yang positif COVID-19, tujuh diantaranya sudah sembuh dan tiga orang meninggal.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Disebut Petarung Terhormat Bersanding dengan Mike Tyson
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | thesun.co.uk |
Komentar