JUARA.NET - Dalam dunia tinju, sudah diketahui orang banyak, bahwa keputusan terbesar seorang petinju melakukan pertarungan tidak jauh dari peran promotor.
Baru-baru ini legenda tinju yang memutuskan jadi promotor, Oscar De La Hoya mengungkapkan pendapatnya soal dirinya yang bisa saja membiarkan petarungnya untuk melibas lawan tanpa harus menunggu aba-abanya.
"Kenapa tidak? Kenapa tidak jika petarung saya siap?" ungkap Del La Hoya.
Berbicara tentang romantisme promotor dengan petinju memang tidak akan pernah ada habisnya.
Pada ilmu IPA saat kita belajar di sekolah dulu, mungkin banyak orang yang akan bilang hubungan keduanya merupakan 'simbiosis mutualisme'.
Baca Juga: Tega, Inilah Sosok yang Memaksa Muhammad Ali Naik Ring saat Sarafnya Rusak
Namun sebenarnya apakah memang yang diberikan promotor tersebut semuanya adalah hal baik saja?
Dalam situasi tertentu, kehadiran seorang promotor justru bisa membuat seorang petinju layaknya hewan liar yang terperangkap dalam kandang.
Sebagai manusia yang syarat akan 'keserakahan' tentu seorang petinju pasti selalu menginginkan untuk terus melawan petarung lainnya yang dia nilai bisa beri perlawanan paling sengit.
Dari sudut inilah, kemudian hadirnya promotor bisa dibilang bukan hal yang baik bagi petinju itu sendiri.
Baca Juga: Nambah Lagi! Yang Antre Makin Banyak, Manny Pacquiao di Mana Sih?
Banyak kejadian petinju yang sudah merasa sangat siap untuk bertempur terpaksa harus mendekam dan menahan dahaganya untuk segera menubruk lawannya.
Yang terjadi setelahnya lebih dramatis, biasanya petinju yang tertahan bakal mudah dilumat habis oleh lawannya.
Petinju Manny Pacquiao pernah menjadi korban dalam buruknya peran seorang promotor.
Kala itu, Pacquiao sempat rasakan kekalahan menyakitkan atas petinju legendaris lainnya, Floyd Mayweather.
Baca Juga: Gara-gara Ganja, Petinju Polandia Hampir Tewas di Tangan Mike Tyson
Ketidakpekaan promotornya saat itu Bob Arum, ditengarai menjadi lakon dibalik ketidak ganasan Pac Man menyisir sudut-sudut ring seperti biasanya.
Arum memang dinilai tidak memasangkan Pacquiao pada waktu yang tepat saat itu.
Justru sebaliknya, Mayweather bisa mengambil keuntungan karena lambatnya Arum menggelar pertarungan akbar tersebut.
Yang jadi menarik, Pacquiao sekarang justru terlihat lebih garang dan mematikan.
Mungkinkah itu sebab dirinya yang tidak menua? Atau itu semua efek dirinya yang sudah mulai mengendalikan pertarungannya sendiri?
Baca Juga: Promotor Tinju Sebut Duel Tyson Fury vs Anthony Joshua Tinggal Tunggu Tempat
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | boxingnews24.com |
Komentar