Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jose Aldo Babak Belur! Rahasia di Balik Juaranya Petr Yan di Kelas Bantam

By Imadudin Adam - Minggu, 12 Juli 2020 | 14:15 WIB
Laga Petr Yan (hitam) kontra Jose Aldo (kuning) di UFC 251, Minggu (12/7/2020).
TWITTER @UFCEUROPE
Laga Petr Yan (hitam) kontra Jose Aldo (kuning) di UFC 251, Minggu (12/7/2020).

JUARA.NET - UFC 251 memang menghadirkan banyak kejutan salah satunya adalah soal perebutan gelar di main card pertama antara Petr Yan kontra Jose Aldo.

Keduanya merupakan petarung kelas bantam yang saling hajar pada Minggu, (12/7/2020) di Yas Island, Abu Dhabi.

Kelas bantam sendiri memang sedang tidak memiliki juara dan keduanya bertarung untuk memperebutkannya.

Meski masih muda, Petr Yan yang masih berusia 27 tahun punya rekor luar biasa dengan 14 kali menang dari 15 duel sebelum event UFC 251 ini.

Petarung ini juga sedang dalam kemenangan beruntun dengan sembilan kemenangan di mana enam diantaranya dia lakukan di UFC.

Baca Juga: Hasil UFC 251 - Kalang Kabut 3 Ronde Pertama, Alexander Volkanovski Tetap Jadi Juara Kelas Bulu

Berbanding dengan Jose Aldo yang performanya menurun sejak pertemuan dengan Conor McGregor di UFC 194 tahun 2015 silam.

Di laga ini Petr Yan memulai laga dengan aksi yang lebih kalem namun tetap membuat Jose Aldo kesusahan.

Titik balik dari pertarungan ini terjadi ketika Aldo berhasil menendang Yan hingga terjatuh.

Mulai dari situ Yan mengubah strategi dengan melakukan serangan yang lebih intens.

Masuk ke ronde kedua, Aldo tampil lebih ciamik namun Yan tetap mampu menepis serangan-serangan itu.

Tapi di ronde ketiga, Yan kembali membombardir Aldo dan menyudutkannya. Serangannya juga jauh lebih intens.

Laga akhirnya diselesaikan wasit di ronde kelima di mana Aldo sudah babak belur dihajar Yan.

Yan menang dan berhak menjadi juara kelas bantam UFC.

Baca Juga: UFC 251 - Lewat Gerakan Super! Debutan ini Bikin Lawannya KO Tragis

Menurut penuturannya, dia memang sudah menyiapkan strategi untuk bertarung dengan Aldo.

"Saya berharap pertarungan yang lebih susah. Dia sempat menendangku dan mendorongku untuk mengubah strategi bertarung," tuturnya usai laga.

"Strategi yang pertama saya siapkan adalah untuk menyerang dan menekannya sejak awal. Hal ini dilakukan untuk membuatnya kelelahan. Saya baru mulai menyerangnya secara total pada ronde ketiga," pungkasnya.

Juaranya Yan juga menjadikannya petarung termuda sepanjang masa yang sukses meraih gelar.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Imadudin Adam
Sumber : ufc.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X