JUARA.NET - Tampil sangar pada UFC 251 kemarin (12/7/2020) pagi WIB, Petr Yan rupanya punya senjata yang diperoleh dari Conor McGregor.
Senjata mengerikan tersebut diungkap oleh sang pelatih, John Hutchinson.
Menariknya untuk mengeluarkan senjata tersebut ternyata Hutchinson harus menggunakan nama McGregor.
Pelatih asal Irlandia ini bahkan menyebut sosok Yan berada di level yang lebih baik setelah dipanas-panasi dengan nama besar UFC McGregor.
"Saya sudah menuliskan sebuah pesan kepada Petr sejak awal. Saya bilang 'Pria ini merupakan petinju yang lebih hebat dibanding McGregor'" ungkap Hutchinson dilansir Juara.net dari RT.
Baca Juga: Jose Aldo Babak Belur! Rahasia di Balik Juaranya Petr Yan di Kelas Bantam
"Mereka punya berada di jalan yang sama, mereka sangat pintar teman-teman, mereka menggunakan pukulan maut mereka. Dan Petr jadi berapi-api karena hal tersebut," imbuhnya.
Nyatanya strategi membuat panas dengan nama McGregor sukses memicu Yan mengamuk pada UFC 251 kemarin.
Sepanjang duel, gelar petarung veteran milik Jose Aldo benar-benar tidak terlihat di tangan Petr Yan.
Sejak awal pertarungan Yan langsung menghujani tubuh dan kepala Jose Aldo dengan rentetan jab.
Pada akhinya duel sengit UFC 251 tersebut dihentikan oleh wasit setelah Jose Aldo tidak bisa keluar dari serangan ground and pound dari Yan.
Baca Juga: Hasil UFC 251 - Bombardir Pukulan ke Jose Aldo, Petr Yan Juara Kelas Bantam
Meski keputusan wasit tersebut kini tengah disinisi oleh orang nomor satu di UFC, Dana White yang menilai seharusnya wasit menghentikan duel lebih cepat.
Kemenangan brutal ini tidak hanya membuat Yan berhasil menggondol gelar kelas bantam saja.
Namun dirinya juga berhak memegang rekor sebagai juara sepanjang sejarah UFC.
Memetik rekor yang bahkan tidak dipetik McGregor tersebut, tentu Yan merasa sangat senang.
Bagi petarung UFC berjuluk No Mercy ini rekor dan gelar yang ia petik kali ini semakin terasa spesial setelah beberapa waktu yang lalu ia baru dikaruniai anak.
Baca Juga: Jadi Juara Termuda Sepanjang Sejarah UFC, Ini Kata Petr Yan
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | RT.com |
Komentar