JUARA.NET - Legenda tinju kelas berat dunia, Mike Tyson, menolak tawaran sebesar hampir 300 miliar rupiah untuk berduel tanpa memakai sarung tinju.
Sudah sejak beberapa bulan yang lalu Mike Tyson dikabarkan akan melakukan comeback.
Memang bukan ke atas ring tinju profesional, tetapi Mike Tyson hanya akan comeback untuk sebuah laga ekshibisi.
Kendati demikian, mengingat nama besar Mike Tyson di masa lalu, kabar tersebut langsung membuat publik heboh.
Apalagi kemudian dalam usia sudah 54 tahun, Tyson beberapa kali menunjukkan video latihan dan tubuhnya yang kembali tampak fit.
Baca Juga: Mike Tyson Bongkar Pola Pikir Mengerikannya Hingga Menjadi Petinju Ganas
Sejumlah pihak pun mencoba menebeng popularitas.
Ada petinju yang mengaku siap menghadapi legenda berjulukan Si Leher Beton atau Iron Mike itu.
Ada pula organisasi yang menawarkan Mike Tyson bertarung di bawah benderanya.
Salah satu yang melakukan hal tersebut adalah BKFC (Bare Knuckle Fighting Championship).
BKFC menggelar pertarungan dengan tinju dengan tangan telanjang tanpa menggunakan sarung tangan.
Namun, Presiden BKFC, David Feldman, baru-baru ini mengabarkan bahwa Tyson sudah menolak tawaran dari pihaknya.
BKFC sudah menawarkan uang 20 juta dolar AS atau hampir 300 miliar rupiah supaya Tyson mau bertarung di bawah panji-panji mereka.
Baca Juga: Termasuk Mike Tyson, Inilah 3 Petinju yang Sekali Pukul, Jantung Pindah ke Dengkul
"Kami menawari Tyson 20 juta dolar AS dan beberapa bonus tambahan, tetapi dia menolaknya," ujar Feldman seperti dikutip Juara.net dari Ring Magazine.
"Siapa yang tahu sekarang apa yang akan terjadi pada Mike Tyson?," lanjutnya.
"Manajemennya bilang dia akan bertarung pada bulan Juli, sekarang mundur menjadi Agustus."
"Jadi, siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada Tyson?".
Tyson sendiri pada Senin (20/7/2020) memamerkan lagi video latihannya via akun Instagram.
"Saya merasa tidak bisa dihentikan sekarang," ujar Tyson.
"Dewa-dewa perang telah bangkit lagi di dalam diri saya. Mereka menyalakan ego saya dan menginginkan saya berperang lagi."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Ring Magazine |
Komentar