Cal Crutchlow Punya Pemikiran yang Mengejutkan soal Marc Marquez

JUARA.NET - Rider LCR Honda, Cal Crutchlow, punya pemikiran yang menarik soal pembalap MotoGP dari tim Repsol Honda, Marc Marquez.

Sepanjang balapan di MotoGP 2020, Honda memang sedang dalam kesusahan besar menyusul cedera yang diderita Marc Marquez.

Hadirnya Stefan Bradl seperti yang diduga tentu tidak bisa segera nyetel dengan karakteristik motor Honda yang garang.

Pun demikian adik Marc Marquez, Alex Marquez, yang belum bisa menunjukkan aksi terbaiknya.

Praktis harapan Honda saat ini hanya menyisakan Takaaki Nakagami yang masih bisa lumayan konsisten.

Baca Juga: Terlunta-lunta pada Sesi Latihan Bebas MotoGP Styria 2020, Rossi Salahkan Hal Ini

Melihat keadaan ini, Crutchlow nampaknya harus mengakui jika di antara para pembalap Honda saat ini, hanya Marc Marquez yang mampu mengendalikan motor dengan baik.

Crutchlow bahkan juga mengakui fakta yang sangat mengejutkan soal juara MotoGP tahun lalu itu, yakni semua pembalap akan menyentuh garis finis bersamaan jika membalap seperti Marc Marquez.

"Saya adalah Cal Crutchlow! Jika semua orang membalap seperti Marc, kami akan menyentuh garis finis bersamaan," ungkap Crutchlow dilansir Juara.net dari Motosan.

Yang lebih menarik, Crutchlow sendiri juga mengakui jika rekan setimnya, Nakagami, juga menampilkan gaya membalap yang baik.

"Jujur, dia (Nakagami) juga mengendarai motor dengan sangat baik. Seperti yang saya bilang, Anda berada di motor yang masih dalam tahap pengembangan," ungkapnya.

Baca Juga: Quartararo: Dovizioso Lebih Berpeluang Jadi Juara Dunia

"Dia bisa mengendarai motor yang berbeda dan terbiasa menggunakannya dengan baik, dia punya feeling yang bagus," imbuhnya.

Terlepas dari itu, pada seri MotoGP Styria 2020, Crutchlow juga masih belum bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Pada sesi latihan bebas, pembalap asal Inggris ini hanya bisa mencatat waktu terbaik ke-16, juga pada sesi kualifikasi di mana ia hanya bisa mengamankan tempat ke-18.

Itu pun sudah lebih baik ketimbang pembalap tim Honda pabrikan, Stefan Bradl (21), dan hanya satu tangga di bawah Alex Marquez.

Baca Juga: Fabio Quartararo: Dovizioso Sangat Susah Dikalahkan di Red Bull Ring

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Jesus Navas (@jnavas16) sebagai kapten Sevilla mendedikasikan kesuksesan ini buat dua mendiang pemain Los Nervionenses yang pernah menjadi rekan setimnya. "Bisa mengangkat piala ini sebagai kapten Sevilla berarti sangat besar," kata Jesus Navas sambil menangis seperti dikutip Bolasport.com dari BBC. "Untuk teman-teman yang tidak ada lagi di sini, untuk Antonio Puerta, untuk Jose Antonio Reyes, dan untuk ayah baptis saya yang telah meninggal dunia." Antonio Puerta membela Sevilla pada 2004-2007. Seperti Navas, dia menjadi bagian dari skuat Los Nervionenses yang menjuarai Piala UEFA 2006 dan 2007. Puerta meninggal dunia pada 28 Agustus 2007 setelah tiga hari sebelumnya mengalami serangan jantung saat tampil di laga pertama Liga Spanyol 2007-2008. Sementara itu, Jose Antonio Reyes memperkuat Sevilla pada dua periode, yaitu 1999-2004 dan 2011-2016. Sampai saat ini Reyes juga tercatat sebagai pemain dengan koleksi gelar juara Liga Europa terbanyak sepanjang sejarah. Reyes menjadi juara bersama Sevilla pada 2014, 2015, dan 2016 serta Atletico Madrid pada 2010 dan 2012. #jesusnavas #sevilla #antoniopuerta #joseantonioreyes #bolasportcom #bolastylo #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on Aug 22, 2020 at 3:16am PDT